Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mau Jadi Ummat yang Dirindukan Rasulullah? Jangan Abaikan Dua Hal Ini

18 September 2024   07:24 Diperbarui: 18 September 2024   13:58 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad shallalahu 'alaihi wa sallam kerinduan kepada Sang Rasul selalu hadir lebih kuat. Tapi pada momentum Maulid Nabi 2024 ini selain menghadirkan kerinduan kepada Nabi, penting juga merenungkan apakah kita termasuk ummat yang dirindukan nabi Muhammad?

Suatu pagi bakda Salat berjemaah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berbincang dengan para sahabatnya (Menurut para pakar pendidikan, hal ini merupakan salah satu metode pendidikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam).

 

Belia mengawali perbincangan pagi itu dengan pertanyaan, "tahukah kalian siapa hamba Allah yang paling mulia"?  tanya sang Rasul.

"Para Malaikat ya Rasul, mereka hamba Allah yang paling mulia", jawab sahabat.

Lalu Rasulullah menanggapi; "Ya, para Malaikat itu mulia, mereka paling dekat dengan Allah dan mereka senantiasa bertasbih dan beribadah kepada Allah, tentulah mereka mulia tapi bukan itu yang aku maksudkan", jelasnya.

Para sahabat Nabi  terdiam. Tiba-tiba salah seorang sahabat kembali berkata: "Ya Rasulullah, tentu para Nabi, merekalah hamba Allahyang mulia itu."

Rasulullah   berkata sembari tersenyum:"Ya, para Nabi itu mulia, mereka adalah utusan Allah di muka bumi ini. Bagaimana mungkin mereka tidak mulia, mereka itu mulia. Tapi ada lagi yang lain", terangnya.

Para sahabat terdiam lagi. Lalu salah satu sahabat berkata:"Apakah kami para sahabatmu, ya Rasulullah? Apakah kami hamba Allah yang mulia itu?"

Rasulullah memandang wajah mereka satu persatu. Beliau kembali tersenyum seraya berkata lagi: "Tentulah kalian mulia. Kalian dekat denganku. Kalian membantu perjuanganku, mana mungkin kalian tidak mulia. Tentulah kalian mulia, tetapi ada yang lain yang mulia." Para sahabat pun kembali terdiam.

Rasulullah kemudian melanjutkan.  "Tahukah kalian siapa yang mulia itu? Mereka adalah manusia-manusia. Mereka akan lahir jauh setelah wafatku nanti. Mereka begitu mencintai Allah. Tahukah kalian, mereka itu tak pernah memandangku, tidak pernah melihat wajahku," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun