Maximum Action
Visi dan prioritas harus disertai kerja yang maksimal. Tanpa aksi nyata visi hanya angan-angan. Tanpa kerja nyata visi dan prioritas tidak akan menghasilkan apa-apa. Karena ajakan untuk fokus pada visi dan prioritas seringkali leader berhadapan dengan problem perilaku dalam bekerja.
Penulis mengutip temuan Bain and Company, "Sekitar 65 % dari inisiatif baru yang diajukan mengharuskan adanya perubahan perilaku yang signifikan dari karyawan, hal ini tidak diantisipasi oleh para manajer".
 Â
Oleh karena itu tugas dari seorang pemimpin yang berpengaruh adalah membangun dan mengembangkan kinerja tinggi dalam tim dan organisasi. Dia mendorong tim untuk bekerja dengan disiplin mengekseskui target-target prioritas organisasi.
Baca Juga: Review Buku Jangan Kalah Sama Monyet
 Hubungan yang Baik
Pemimpin yang berpengaruh selalu menjaga hubungan baik dengan semua pihak dalam organisasi dan di luar organisasi. Bahkan hubungan baik termasuk salah satu aset berharga seorang pemimpin. Karena hubungan yang baik merupakan latar yang baik untuk memberikan pengaruh kuat kepada orang lain.
Hubungan yang baik tentu saja hendaknya dilandasi oleh ketulusan dan disertai dengan perhatian yang dibuktikan dengan sikap nyata seprti memperjelas harapan, memenuhi janji, menjaga rahasia, meminta maaf jika salah, dan sebagainya.
Listening With Emphaty
Pemimpin yang berpengaruh memiliki komitmen untuk memahami orang lain dengan baik. Pemahaman yang baik dalam komunikasi dan interaksi bermula dengan mendengarkan yang disertai perhatian (listening with emphaty). Menurut penulis empati itu penting dalam komunikasi dan interaksi  di dalam organisasi karena, Pertama, empati membuat orang mendapatkan udara psikologis dan menjadi lebih terbuka.