"Taharrau lailatal qadri fi witri minal 'asyril awakhir min Ramadhan" (HR. Bukhari)
Lailtul qadr adalalah malam yang mulia seperti namanya. Ia merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun lebih. Lailatul qadr juga termasuk malam mubarakah, karena merupakan malam diturunkannya Al-Qur'an. Malam itu Para Malaikat termasuk malaikat Jibril turun ke bumi atas izin Allah membawa serta seluruh urusan makhluq setahun ke depan. Malam itu juga merupakan malam yang penuh kedamaian.
Kapankan malam lailatul qadr yang mulia itu?
Tidak ada keterangan yang secara pasti menyebutkan bahwa malam lailatul qadr pada malam ini dan itu atau pada tanggal sekian atau sekian. Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam hanya mengabarkan rentang waktu tertentu, yakni malam 21-29 Ramadan. Beliau menyuruh ummatnya untuk menanti dan mencari malam Lailatul qadr pada sepuluh malam terakhir Ramadan. Tepatnya pada malam-malam ganjil, yakni malam ke-21, 23, 25, 26, 27, 29.
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha meriwayatkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;
"taharrau lailatal qadr[i] fi witr[i] fil 'asyr[i]l awakhir min Ramadhan".
"Carilah lailatul qadr pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadan".
(HR. Bukhari)
Jika tidak kuat menanti dan mencarinya di sepuluh malam terakhir Rasul mewanti-wanti agar tidak melewatkan tujuh malam terakhir (malam 23-29).
"Carilah lailatul qadr di sepuluh malam terkahir jika kalian lemah atau tidak mampu maka jangan lewatkan tujuh malam yang tersisa". (terj. HR. Muslim).
Dan jika malam ganjil bertepatan dengan malam Jum'at  maka peluang dan kemungkinan malam tersebut merupakan malam lailatul qadr lebih besar. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnu Rajab al-hanbali.Â