Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hadis Puasa dan Ramadan #9#: Maqbulnya Do'a Orang yang Puasa

31 Maret 2023   11:28 Diperbarui: 31 Maret 2023   11:35 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 doa yang mustajab; orang yang berpusa, orang yang terzalimi, dan musafir/photo: albateqa.site

Ramadan adalan bulan doa. Ungkapan ini tentu tidak bermaksud membatasi. Tapi untuk menegaskan keistimewaan doa yang dipanjatkan oleh orang yang berpuasa. Karena pada dasarnya Allah itu dekat, dan makin dekat lagi pada hamba-Nya yang berdoa. Dan lebih dekat lagi dengan hamba-Nya yang berdoa pada saat berpuasa dan atau berbuka puasa.

Rasul mengabarkan bahwa doa orang yang berpuasa itu maqbul. Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;

''Tsaltatsu da'awat laa turadd; da'watul walid, wa da'watus Shaim, wa da'watul musafir; ada tiga do'a yang tidak tertolak, yaitu do'a orangtua (yang mendoakan anaknya), doanya orang yang puasa, dan do'anya musafir". (terj. HR. Baihaqi)

Senada dengan hadis riwayat Baihaqi di atas dalam hadis lain yang diriwayatkan Ima  Tirmizi dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;

''tsalatsatun la turaddu da'watuhum; al-Imamul 'adil, was-shaim hatta yufthir, wa da'watul madzlum .  .  . ada tiga orang yang tidak tertolak doanya pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga dia berbuka, dan orang yang terzalimi". (HR. Tirmizi)

Melalui hadis diatas nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan bahwa orang yang berpuasa termasuk diantara yang doanya mustajab. Hal itu berlaku umum sepanjang waktu berpuasa karena Nabi mengatakan, ''hatta yufthir; sampai dia berbuka". Namun secara spesifik waktu istijabah tersebut pada saat berbuka. Sebagaimana dalam riwayat lain berbunyi, ''hiina yufthir; saat dia berbuka".

Bahkan dalam hadis lain disebutkan secara sharih bahwa, ''Bagi orang yang berpuasa ada kesempatan berdoa yang tidak tertolak (yakni) doa yang dipanjatkan saat berbuka puasa".

Saat berbuka merupakan waktu mustajabnya doa karena baru saja usai menunaikan ibadah, dn seseorang dalam kondisi tadharru'  (tunduk) kepada Allah dan hati dalam keadan tenteram setelah berpuasa seharian.

Menurut Syekh Al-Ustaimin saat yang tepat meraup keutamaan doa mustajab dalam hadis ''lishaim da'watun la turaddu 'inda fithrihi" adalah sesaat sebelum berbuka puasa yakni saat terbenam matahari karena saat itu tergabung pada diri seseonag ketundukan jiwa kepada Allah dan perasaan khusyu' dimana semua itu merupakan sebab terkabulnya doa".

Selain itu jaminan peluang pengabulan doa bagi orang yang berpuasa juga masuk dalam cakupan keumuman bulan Ramadan sebagai bulan do'a  seperti yang diisyarkan oleh Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 185.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun