Alquran. Bahkan bukan sekadar membaca, tapi memperbanyak bacaan Alquran sampai khatam (tamat).
Diantara amalan ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadan adalah membacaHal ini sudah membudaya sejak dulu. Dimana bulan Ramadan tidak hanya identik dengan puasa dan taraweh, tapi juga dengan tadarus Al-Qur'an. Yakni membaca Alquran sampai tamat.Â
Tradisi khataman bacaan Alquran pada bulan Ramadan telah dikenal di kalangan masyarakat Muslim sejak awal Islam datang. Hal ini dicontoh teladan kan langsung oleh Kanjeng Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam sejak masa-masa awal turunnya Al-Qur'an.
Diriwayatkan bahwa setiap bulan Ramadan nabi Muhammad _tadarus_ Â Alquran bersama dengan Malaikat Jibril. Bahkan di tahun beliau wafat (10 H) Jibril alaihissalam datang sebanyak dua kali untuk tadarus Qur'an bersama Nabi. Artinya pada Ramadhan tahun tersebut beliau khatam bacaan Alquran sebanyak dua kali.
Tradisi khatam Qur'an pada bulan Ramadan kemudian terus berlanjut pada generasi islam berikutnya sampai hari ini. Bahkan sejarah mencatat bahwa sebagian orang-orang saleh dan ulama dari kalangan sahabat Nabi, tabi'in dan generasi setelahnya mengkhatamkan Alquran lebih dari sekali di bulan Ramadan.
Diantara mereka ada yang khatam sekali sepekan, ada yang setiap tiga hari, bahkan ada yang setiap hari. Seperti Sayyidina Ustman bin Affan, beliau khatam alquran setiap  hari pada bulan Ramadan. Al-Aswad setiap dua hari. Bahkan Imam Syafi'i kahatam dua kali sehari. Sehingga selama Ramadan beliau mengkhatamkan Alquran sebanyak 60 kali.
Hal ini membuktikan bahwa tadarus dan khataman Qur'an merupakan amalan utama di bulam Ramadan setelah puasa dan salat Taraweh.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H