Persiapan Menyambut Ramadhan
Kesempatan bertemu Ramadhan merupakan karunia Allah yang sangat berharga. Ia adalah bulan bertabur fadhilah (keutamaan) dan kemuliaan. Ia juga merupakan mahathah (terminal) chek point dan menambah iman, takwa, dan bekal amal untuk akhirat. Oleh karena itu kedatanganya perlu disambut dengan persiapan yang serius. Â Tulisan ini akan menguraikan tujuh hal penting yang perlu diperhatikan sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan.
1. Do'a
Do'a  yang dimaksud adalah memohon kepada Allah dikaruniai umur panjang hingga berjumpa dengan bulan Ramadhan. Orang-orang shaleh dahulu memohon dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya.
"Allahumma barik lana fi Rajaba wa sya'bana, wa ballighna Ramadhan; Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan sya'ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan", adalah salah satu do'a yang masyhur dari para salafus Shaleh rahimahumullah.
Kita tidak menjamin apakah kita akan sampai ke bulan Ramadhan atau tidak. Kalaupun kita masih sampai ke bulan Ramadhan, tidak ada jaminan bahwa kita dapat meraih keutamaan Ramadhan.Â
Oleh karena itu di sisa hari menjelang Ramadhan ini harapan untuk diperjumpakan dengan Ramadhan harus selalu menyertai do'a-do'a kita. Termasuk yang harus kita mohon adalah kekuatan, kemudahan, dan taufiq dari-Nya untuk mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah, amal shaleh, dan ketaatan kepada Allah. Sebab tidak sedikit orang yang menanti dan merindukan Ramadhan. Tapi ketika Ramadhan datang, ia tidak memperoleh manfaat sama sekali dari Ramadhan. Ia tidak dapat memanfaatkan Ramadhan dengan beribadah secara maksimal.
2. Bergembira Dengan Kedatangan Ramadhan
Diantara alamat (tanda-tanda) keimanan adalah bersukacita dan bergembira dengan datangnya musim ketaatan. Sebab Ramadhan bagai tamu agung yang akan datang dengan berbagai kebaikan dan keutamaan. Ia datang membawa rahmat, maghfirah (ampunan), pembebasan dari neraka, satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan beragam keutamaan lainnya. Karena itu para pecinta dan perindu kebaikan pasti senang dan bersukacita dengan kedatangannya.
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu men-tabsyir (menyampaikan kabar gembira) kepada para sahabat bila Ramadhan datang. Beliau menggembirakan mereka agar termotivasi memanfaatkan momen Ramadhan dan berusaha meraup keuatamaannya. Biasanya kabar gembira (busyro) yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berupa penjelasan keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadhan. Sebagaimana dalam sebuah Hadits Hasan yang dikeluarkan oleh Imam Nasai dalam Sunannya, Rasulullah menyampaikan kabar gembira kepada sahabat dengan masuknya bulan Ramadhan. Beliau bersabda, "Ramadhan telah mendatangi kalian. Bulan yang penuh berkah. Allah memfardhukan kepada kalian berpuasa pada bulan ini. Pada bulan ini (pula) pintu langit dibuka, pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sesiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka terhalangi dari kebaikan". (Terj. HR. Nasai).
Sebagai hamba yang sadar dengan berbagai kelemahan, kekurangan, dan kelalian dalam ibadah selama ini, kita patut bersuka cita dengan kedatangan Ramadhan. Karena ia merupakan momen meningkatkwa kwalitas diri dan iman. Kesempatan meraup pahala dan ampunan sebanyak-banyaknya. Semoga dengan perasaan gembira dan sukacita atas kedatangan Ramadhan, akan lahir semangat, tekad dan azam serta kesungguhan mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah. Semoga muncul motivasi meraih kemuliaan Ramadhan sebagai dijelaskan Nabi dalam berbagai haditsnya, seperti pada hadits di atas.
3. Azam (Tekad Kuat) dan Niat Tulus
Sebagai dikatakan di atas, perasaan senang akan kedatangan Ramadhan dapat melahirkan tekad yang kuat (azam) serta niyat yang tulus dan jujur untuk memanfaatkan Ramadhan. Selanjutnya tekad yang kuat (azam) dan niat yang tulus tersebut akan membuat seseorang produktif dalam mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amal shaleh.