pandangmu berparas malam bermaterai gemintang
Bermetamorfosa pada hening yang sulit kuterobos
rinduku padamu menjadi secarik syair sederhana saja
menari nari dalam gelap yang bisu hening
kunyanyikan dalam renyah lelap
Rindumu menjadi bintang di langit
Yang bertaburan pada gulita
Aku tak berharap angkasa raya
Mungkin dirimu
atau aku dan malam yang tegak
Tak lelah ketika semakin gugup,
Semakin jauh
Wajahmu tersisa di langit yang jingga
Datang dengan tiba tiba di balik kabut buram
Memuai di angkasa
Menyisa di sekujur pori poriku
Aku menjelma siang yang tak lagi berjumpa
Setelah segalanya berlalu sekejap
Hilang di balik awan yang kemudian juga jingga,
Lalu terlelap.
Kutinggalkan sajakku di deru ombak
Di antara kepak burung yang kembali keperaduan.
Kembali berpulang segala tenang,
Kututup sajakku.
Bandar Lampung.
251113.
Sam sagarmatha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H