Mohon tunggu...
Syamsir Alam
Syamsir Alam Mohon Tunggu... -

"Rather than love, than money, than faith, than fame and justice; give me truth."\r\n\r\n--Thoreau--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Statement Anda Jadi-jadian

24 Juni 2014   14:55 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:21 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup adalah gelombang yang menghempas lautan di kala senja Merengek untuk terus menampar bibir pantai yang berpasir lembut
Hidup adalah proses yang tak pernah berhenti
Sejauh apa pandangan dan anggapan mereka yang hidup lainnya

Saya ini gelombang tremor yang menyerang dari balik balik bukit yang terlihat indah
Hadir dengan tendensi yang fluktuatif
(Tak peduli anda pernah mencintai atau membenci saya)
“Saya ini bintang jalang” kata Charil
Namun hari ini telah menjadi buas karena disleksi hati
Terlalu banyak yang menghakimi dengan hanya bisa menunjukkan jari ke arah muka
Tapi saya lahir dari mereka yang “terbuang” kutip Chairil

Jika anda tak pernah duduk dalam satu barisan
Jangan pernah merasa diri menjadi satu bagian
Dan mengutip “menurutnya” sebagian sebagian.
Kenyataan akan lebih terlihat menyakitkan di seberang lautan

Anda mutan atau setan
saya di barisan serigala dan megaloman.

Hidup adalah kapal yang berlayar datang menuju dermaga di kala pagi
Serumit apa pun tantangan.
Saya membawa keyakinan dalam dosa dan pengalaman.

Saya tak pernah menghamba untuk mendapat pembelaan.

Karena tuhan itu penunggu bukan penjemput!

Bandar Jaya, 24 Juni 2014-06-24
Syamsir Alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun