Mimpi Kita Untuk Hijau-Hitam
Oleh : Syamsir Pohan
Kau ajak semua orang bermimpi sama...
Pada tempat berbeda
Waktu berbeda..
Mimpimu, mimpiku... kau ingin jadi mimpi kita
Mimpi mulia...
Kau junjung di atas kepalamu
Kue serupa yang mau kita jual..
Yang sama kita ramu..
Katanya untuk modal..
Ya untuk modal buka toko besar..
Tanpa kau sadar...
Jualanmu buat gusar..
Menggores luka bercalar,,
Hijau-hitam kau ramu untuk kontras merah-putih..
Ini bukan soal bungkusan kawan..
Ini bukan soal jerih..
Apa lagi pembayar letih..
Bukan soal bagi-bagi singgasana..
Bukan soal ego terkutuk..
Bukan pula untuk membuat orang tertunduk..
Yang lain bukan sekadar kutu busuk..
Jangan bunuh kutu busuk..
Ia hanya menggigit..
Tak mematikan...
Jika kau membunuhnya, kau akan dinobatkan sebagai pembunuh...
Dan kutu busuk akan dibai'at jadi martir dan mujahid..
Tidakkah kau, dia, kita yang bilang
jangan jadikan hujau-hitam sebagai binatang tunggangan..
Terlalu kecil hal remeh-temeh untuk diperjuangkan..
Lupakah bahwa Alimbas dan Dipo 16Â tempat kita memulai mimpi..?
Dalam mimpi pun kita tak senada..
Bagaimana membuat akapela bernada..
Whatever,, Jadilah dewasa....
Semoga ikhlas dan ketulusan jadi intinya...
Biar remeh-temeh yang kentara..
Kuharap mimpimu, mimpi kita dalam sadar menjelma cita-cita mulia..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H