“Tak terasa, sudah tahun baru lagi ya!”
“Hehehe.. iya, yahh, dah makin tambah umur neh!”
“Hei, kamu, ada gak mimpimu yang belum kesampaian?”
“Maksudmu?”
“Adakah mimpimu sewaktu kecil yang belum terwujud sampe sekarang?”
“Oh, begitu! Yah, masih banyaklah, mimpi-mimpiku yang belum kesampaian!”
“Hm… apa saja tuh?”
“Sewaktu sekolah dulu, aku bermimpi ingin bertemu personelnya Bon Jovi, terutama Jon Bon Jovi. Aku tuh suka banget lagu-lagunya, aku mau ikutan konser mereka dan nyanyiin lagu Living On a Prayer bersama-sama.Mimpiku yang lain adalah bertemu Bryan Adam, akan ku pinta ia nyanyiin lagu“Have you ever really love a woman” khusus buatku. Duh, bisa klepek-klepek deh aku dibuatnya. Dimataku, Bryan Adams adalah orang yang paling romantis sedunia. Hehehe….Oh iya, masih ada satu yang kuingat, yaitumewarisi kecantikan Iis Sugianto yang terkenal dengan belahan dagunya. Aku mau bersamanya tampil nyanyiin lagu “Jangan Sakiti Hatinya” di acara Aneka Ria Safari TVRI. Hm…satu lagi yang terakhir... aku juga pingin jadi astronot seperti Ibu Pratiwi Sudarmono,PhD, itu lohhh, astronot wanita pertama dari Indonesia.”
“Ho..ho..ho… kamu gila ya, mimpimu aneh-aneh!”
[caption id="attachment_76704" align="alignright" width="249" caption="Iis Sugianto"][/caption]
“Klo masa sekarang, kamu masih punya mimpi?”
“Yah, tentu saja ada!”
“Hm.. apaan lagi tuh?”
“ Aku ingin ngedate ama David Cook, Si American Idolitulalu diakhiri dengan candle light dinner di puncak manara Golden Gate. Akuingin bermain tennis ama Rafael Nadal di Gedung Arena O2 London, jalan-jalan di bawah menara Eifel bersamanya, dan acara candle light dinner sebagai penutupnya. He..he. he…. Sepulang dari Paris,aku mau ke pulau Belitung dan bertemuAndrea Hirata, Lintang dan juga Ikal. Eitsss… masih ada lagi satu.., akuingin pergi haji sebelum ajal menjemput.”
“Duh, sableng bangetcita-citanya. “
“ Hehe...hehehe…ya iyalah.. masa ya iyya dong ! Namanya saja impian, ya suka-suka aku dong, mo mimpikan apa!”
“Hei ini serius tauuu!”
“Loh serius toh, aku juga serius kok!”
“Apa cuman kesenangan saja yang kau impikan?”
“Sebenarnya ada satu. Simple saja sih impianku!”
“Nah gitu dong! Apaan tuh?”
“Impianku melihat Indonesia aman dan makmur seperti yang sering anak-anak SD nyanyikan di Senin pagi!”
“Ha?? Kamu serius dengan mimpimu itu?”
“Iya, serius dong!”
“Apa isi lagu tersebut?”
“Tanah airku Indonesia, negeri elok amat kucinta, tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa, tanah airku aman dan makmur, pulau kelapa yang amat subur, pulau melati pujaan bangsa, sejak dulu kala, nyiur melambai di tepi pantai, memuja pulau nan indah permai, tanah airku, Indonesia.”
“Ha? Gimana caranya bisa mencapai itu?”
[caption id="attachment_76705" align="alignright" width="300" caption="Pulau Impianku"]
“Caranya simple juga?”
“Bagaimana?”
“Seperti isi lagu yanglagi-lagi anak-anak SD sering nyanyikan di Senin pagi!”
“Ha? Kamu ini tambah gak beres deh otaknya? Emang lagu apa?”
“Bangun pemudi pemuda, Indonesia, tangan bajumu singsingkan untuk Negara, masa yang akan datang kewajibanmu lah, menjadi tanggunganmu terhadap nusa, menjadi tanggunganmu terhadap nusa, sudi tetap berusaha, jujur dan ikhlas, tak usah banyak bicara, trus kerja keras, hati teguh dan lurus, pikir tetap jernih, bertingkah laku halus, hai putra negeri, bertingkah laku halus, hai putera negeri.”
“Ha! Nyanyi sih gampang! Tapi pelaksanaannya, dong!”
“Ya, itulah.. saya memimpikan kita-kitaini para pemuda-pemudi Indonesia bisa melaksanakan dan mewujudkan cita-cita seperti syair lagu itu yang sering kita nyanyikan sewaktu SD dulu.”
“Bagaimana pemuda-pemudi Indonesia, bersiapkah anda mewujudkannya bersama?”
“AtauapakahKeong Racun masih lebih terimpikan?”
[caption id="attachment_76702" align="alignright" width="454" caption="Nyiur ditepian pantai"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H