Mohon tunggu...
Syamsidar Alfauziyyah
Syamsidar Alfauziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - (Uci) (syamsidar alfauziyyah)

Mahasiswi IAIN Kendari 👍

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pro-Kontra Kenaikan BBM, Apa Dampaknya?

3 September 2022   19:51 Diperbarui: 3 September 2022   20:04 3151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Setelah beberapa waktu lalu banyak menuai penolakan, hari ini per 3 September 2022 harga BBM diumumkan mengalami kenaikan. Pemerintah resmi menetapkan harga BBM bersubsidi seperti pertalite dan solar serta BBM non subsidi yaitu pertamax, yang di mana kenaikan pertalite sebelumnya dari kisaran  Rp 7.600 per liter menjadi Rp10.000 per liter, solar yang sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6800 per liter, serta Pertamax dari kisaran harga Rp 12.800 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Kenaikan harga BBM yang cukup signifikan ini Tentunya menuai banyak pertentangan dari berbagai kalangan, baik itu dari kaum pelajar atau mahasiswa serta para pekerja.

Namun kenaikan harga BBM ini bukannya tanpa alasan, harga minyak mentah yang melonjak semenjak perang Rusia Ukraina, yang menjadikan lonjakan belanja subsidi BBM dan kompensasi energi melesat dari yang sebelumnya Rp 170 triliun menjadi Rp 502 triliun.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan subsidi energi bisa membengkak dari angka Rp 198 triliun menjadi Rp 700 triliun jika harga pertalite dan solar tidak mengalami penaikan harga.

Dengan adanya kebijakan ini tentu sangat berpengaruh di banyak sektor perekonomian, karena BBM atau bahan bakar minyak sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari kita. 

Sebagian besar transportasi yang ada di Indonesia saat ini masih menggunakan BBM, dan tentunya Jika harga BBM mengalami kenaikan maka harga jasa transportasi kemungkinan besar juga akan naik, serta harga barang juga tidak luput dari ancaman kenaikan harga dikarenakan biaya transportasi bertambah, hal ini bisa merugikan banyak pihak tak terkecuali pelajar atau mahasiswa yang harus menambah ongkos untuk transportasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun