Mohon tunggu...
SYAMSARA TAFIFAARIFINA
SYAMSARA TAFIFAARIFINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

tsyamsara@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Wirausaha KWT Srikandi Menggunakan Platform E-commerce di Desa Pace

5 September 2021   10:54 Diperbarui: 15 September 2021   17:33 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Pace secara administratif merupakan desa yang ada di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Kecamatan Silo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur, terletak pada sisi paling timur dengan jarak sekitar 33 km dari ibu kota Kabupaten Jember. 

Desa Pace merupakan salah satu dari sembilan desa yang terdapat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Desa Pace memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah utara : Desa Silo Sebelah selatan : Desa Mulyorejo Sebelah timur : Hutan Sebelah barat : Desa Harjomulyo dan Desa Karanghardjo Desa Pace memiliki luas wilayah sebesar 5.107 Ha. Letak koordinat Desa Pace yaitu 11330 BB - 114 BT dan 8 LU - 830 LS. Desa Pace terbagi atas beberapa dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Curah Wungkal, Dusun Sukmoilang, dan Dusun Karang Tengah. 

Desa Pace memiliki jalan desa sepanjang 32 km dengan jalan berupa aspal, tanah dengan kondisi cukup baik. Tabel 4.1 Data Tataguna Lahan di Desa Pace Tahun 2013 No. Penggunaan Lahan Luas Lahan Ha 1 SawahPertanian 99,50 2 TegalanLadang 448 3 Tanah Perkebunan 1.005 4 Fasilitas Umum 13,20 5 Tanah Hutan 2.112 6 Pemukiman 268 7 Bangunan 11,60 8 Milik Perorangan 612 9 Lain-lain Lahan 0,30.

  • Potensi Desa

Kecamatan Silo merupakan penghasil jahe terbesar di Kabupaten Jember pada Tahun 2017. Anggota Gapoktan di Desa Pace pernah sukses memproduksi kunyit hingga 10 ton. Cabe jawa telah dibudidayakan seluas 10 ha. 

Temulawak dan kencur juga dibudidayakan pada luasan yang lebih rendah. Hal tersebut menunjukkan Desa Pace berpotensi untuk dikembangkan sebagai sentra herbal di Kabupaten Jember. Di Desa Pace terdapat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Suka Maju yang beranggotan 9 kelompok tani dan satu kelompok wanita tani yang hingga kini aktif mendukung berkembangnya pertanian setempat melalui budidaya kopi dan berbagai komoditi herbal. 

Permasalahan dalam pengembangan dan produksi herbal di Desa Pace antara lain masih terbatasnya petani yang membudidayakan herbal sesuai GAP, sehingga tanaman herbal masih sebagai komoditi sampingan. Kegiatan diawali dari survei lahan dan pembangunan Rumah Pembibitan, dilanjutkan sosialisasi dan pendampingan budidaya aneka herbal sesuai GAP, yang bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi agar produk yang dihasilkan terstandar. 

Peserta berjumlah 25 orang perwakilan dari tiap kelompok tani dan mendapatkan buku saku berisi SOP budidaya herbal, 2 paket polibag, dan bibit aneka tanaman herbal. Hasil kegiatan ini ialah anggota gapoktan memahami cara membudidayakan aneka tanaman herbal sesuai GAP dan dari hasil evaluasi 80% anggota gapoktan telah mempraktekkan di pekarangan rumah masing-masing.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
  • Identifikasi Permasalahan

Pada masa pandemic Covid19 seperti sekarang ini berdampak pada sector wirausaha yang menyebabkan menurunnya produksi jamu herbal sehingga mengalami penurunan omset. Oleh karena itu system pemasaran produk yang masih konvensional tidak bisa membantu penambahan omset. 

Mengenai hal tersebut, saya Syamsara Tafifa Arifina Hafsah, Mahasiswa Universitas Jember yang saat ini melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Desa Pace ini, tertarik membantu pelaku usaha jamu herbal di desa ini keluar dari masalah mengalami omset penjualan yang menurun.

Oleh karena itu dalam rangka kegiatan KKN Back to Village di desa ini menetapkan program mengajak pelaku usaha jamu herbal melakukan inovasi kreatif berbasis digital marketing, yaitu mulai merambah pemasaran menggunakan media social.

  • Program Kerja (Proker) KKN Back to Village

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 10 September 2021. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah melakukan bimbingan bisnis online secara kreatif di media social. Dan juga membantu tenaga kerja yang ada pada kelompok tani srikandi dalam pembuatan produk.

Adapun kegiatan pertama yang dilakukan yaitu, mengumpulkan bahan untuk produk seperti jahe, kapulogo, dan juga cengkeh. Karena sebagian besar bahan terdapat di kebun, dan juga kebanyakan orang di Desa Pace ini memiliki lahan untuk menanam bahan tersebut, jadi harus melakukan pengambilan bahan di kebun yang terdapat bahan tersebut.

Kegiatan kedua yaitu, membantu pembuatan produk. Bagaimana dari bahan tersebut di jadikan jamu. Mulai dari pembersihan bahan-bahan, mencampurkan semua bahan sehingga menjadi jamu, dan juga membantu pengemasannya.

Kegiatan ketiga yaitu, memasarkan produk menggunakan media social maupun aplikasi bisnis. Seperti facebook, instagram, shopee, maupun tokopedia. Membuat pelaku usaha mengerti bagaimana berbisnis yang berbasis online supaya pendapatan pada penjualan produk meningkat.

img-20210915-wa0025-1-6141cb7753f9cd5c5e73be42.jpg
img-20210915-wa0025-1-6141cb7753f9cd5c5e73be42.jpg
Kegiatan keempat yaitu, pemantauan hasil penjualan dan juga evaluasi agar mengetahui apa yang kurang dari pemasaran tersebut sehingga dapaat diperbaiki untuk ke depannya.

Adapun awal perencanaan kegitan ini, dilakukan komunikasi dengan Kepala Desa Pace dalam meminta izin dan dukungan dalam berlangsungnya program KKN Back to Village. Wawancara dan diskusi yang dilaksanan dengan Kepala Desa Pace diantaranya, yaitu waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan serta konsep pelaksanaan kegiatan. 

Pada tahap perencanaan ini diidentifikasikan permasalahan usaha jamu herbal di Desa Pace terkait dengan penurunan omset yang dialami, serta mendiskusikan segala hal mengenai pelaksanaan pengabdian. 

Baik konsep pelaksanaan kegiatan maupun solusi yang akan dilakukan untuk mengoptimalkan bisnis usaha jamu herbal yang ditekuni sasaran. Demikian juga didiskusikan langsung dengan sasaran mengenai perencanaan program yang akan di realisasikan kepada usaha jamu herbal.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
img-20210915-wa0020-1-6141cbc00101907e9d06f0b2.jpg
img-20210915-wa0020-1-6141cbc00101907e9d06f0b2.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun