Mohon tunggu...
Siti Nur Samsiyah
Siti Nur Samsiyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mengisi Hari dengan membuat surat, menyemai bibit dan sesekali berjalan-jalan sendirian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

KBM Mix: Solusi Kembali Sekolah Tanpa Waswas

25 Juni 2020   19:28 Diperbarui: 25 Juni 2020   19:37 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sementara bagi siswa yang mengikuti kelas virtual, tetap menggunakan pakaian sekolah seperti biasa meski dari rumah. Para siswa dari rumah turut berpartisipasi dalam ruang diskusi pembelajaran melalui kolom komentar. 

Sementara siswa di kelas bersama guru bisa menjadi narasumber virtual saat sesi diskusi, berlaku sebaliknya pada pergantian shif di hari berikutnya. 

Dengan begitu, penilaian hasil belajar bukan semata-mata kehadiran siswa, partisipasi aktif siswa juga menjadi item penilaian. Ini sebagai langkah antisipasif pada aksi bolos online. Dimana akun sosmed sengaja dibiarkan stand by online sedang penggunanya kelayapan entah kemana.

Tidak hanya itu, kelebihan lain KBM Mix seperti ini meninggalkan jejak digital dalam sosmed. Hal tersebut memudahkan siswa untuk mengulas pelajaran mana yang belum dikuasai dengan baik serta menjadi ruang baru bagi pelajar yang tidak berkesempatan mengikuti kelas karena kendala sakit atau keperluan keluarga yang tidak bisa ditunda. 

Sementara bagi orang tua, KBM mix selain mengurangi kekhawatiran anak terinfeksi Covid-19 juga mengurangi pengeluaran membelikan kuota internet untuk belajar anak. Semacam cara menghemat berjamaah ala keluarga di saat pendapatan menyusut seperti saat ini.

Untuk memangkas kebosanan, guru dan siswa bisa bersinergi dengan membuat project kecil-kecilan berkaitan dengan tema pelajaran seperti projek kreatif. 

Tak hanya itu, para guru dan orang tua juga bisa melanjutkan kerjasama dengan mengabadikan ekspresi belajar putra putri mereka dalam bentuk gambar atau video sebagai bentuk dukungan moral. 

Terakhir, mungkin ini sangat ditunggu siswa, guru tidak meninggalkan banyak tugas bagi siswa. Sudahi cara lama, pemberian Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa hanya akan menambah kejenuhan. Jangan lagi terulang drama PJJ yang menyita waktu pada tugas-kumpul-tugas-kumpul. Para siswa bisa saja tidak menolak tapi batinya meronta-ronta, mau demo tidak boleh berkerumun, mau dikerjain tugas datang bertubi-tubi. 

Di tengah kegentingaan saat ini teposeliro dibutuhkan dari semua pihak. Mari bersama-sama menciptakan nuansa belajar yang menggembirakan bukan pembelajaran yang  menekan lagi membosankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun