Mohon tunggu...
Siti Nur Samsiyah
Siti Nur Samsiyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mengisi Hari dengan membuat surat, menyemai bibit dan sesekali berjalan-jalan sendirian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi

12 November 2014   02:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:02 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PRESIDEN KAMI*

Wahai presiden kami yang usai dilantik

Amanah rakyat mana yang akan kau turuti

Bukankah banyak teriakan hantui telingamu

Tubuhmu kurus

Kami dengar Makanmu sedikit

Pertanda kau tak tenang berfikir Rakyat

Negeri dengan manusia bawel Minta ini dan itu

Manusia yang rindu kesejahteraan

Wahai presiden yang baru

Istana yang kau singgahi

Sudah kami ihklaskan berpuluh tahun yang lalu

Jangan kau nodai ketulusan kami

Pengikat lobi politik kotor dalam singgasanamu

Wahai presiden kami yang baru

Selamat datang dengan penyelesaiaan masalah bangsa

Selamat datang atas pekertaan rumah yang menumpuk

Warisan para pendahulumu

Kami percaya pada aura tulusmu

Bukan topeng yang terjual disepanjang jalan yang kami lalui

*20 November 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun