Wanita, menulis dan sehat, apa hubungannya ? Mari kita telusuri !
Curhat , sebagian orang berpandapat bahwa aktivitas ini lebih banyak dilakukan oleh para wanita. Berlama-lama ngobrol dengan sesama, bercerita tentang hal kecil sampai hal besar, tentang masalah pribadi dan masalah publik, tentang kekesalan atau kesenangan, tentang hal yang penting hingga hal yang tidak penting. Mental wanita lebih rental dibandingkan pria maka wanita memang lebih senang mencurahkan isi hatinya. Bahkan hanya sekedar untuk didengar tidak harus memperoleh solusi, wanita sudah merasa puas ketika melakukan aktivitas ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan sejumlah ilmuwan dari University of Michigan menemukan aktivitas ini terbukti baik untuk kesehatan wanita. Ketika seorang wanita melakukan aktivitas ngobrol meluapkan isi hatinya maka ini akan meningkatkan hormon progresteron, suatu hormon yang diyakini dapat mengurangi kecemasan dan stress.
Banyak cara yang dilakukan untuk mencurahkan isi hati, mulai dari menceritakannya ke teman, sahabat, orang tua, atau menulisnya di buku harian. Salah satu sebab buku harian menjadi sebuah pilihan adalah alasan keamanan. Terkadang seorang wanita tidak terlalu yakin untuk menceritakan masalah pribadinya kepada orang lain, timbul kekahawatiran lawan bicaranya tidak mampu menjaga rahasia sehingga mereka lebih memilih mencurahkan isi hati melalui tulisan.
Seperti berbicara, tulisan merupakan ucapan tanpa suara, sarana untuk menyampaikan sebuah pesan, bisa berupa informasi, pemikiran, ajakan, atau unek-unek. Bayangkan ! Wanita bisa berbicara panjang lebar dalam waktu yang cukup lama ketika bercerita dengan temannya, jika saja ini dituangkan dalam media tulisan, maka akan menjadi sebuah tulisan yang cukup panjang tentunya.
Kini, seiring perkembangan teknologi serta adanya pergeseran budaya dari lisan ke tulisan. Wanita lebih berani berekspresi mencurahkan isi hati melalui tulisan lewat ruang public, seperti menulis pengalaman pribadi di blog, ikut berpendapat di forum milis, memberikan saran dan kritik di media online, atau sekedar bercuap-cuap lewat Facebook dan twitter.
Sebuah data statistik menyatakan bahwa wanita nge-Tweet 12% lebih sering dibanding pria. Selain itu sebuah situs terkemuka di US mencatat 50,9% blogger adalah wanita, data ini diperoleh dari penelitian yang dilakukan terhadap kurang lebih 120 juta posting blog pada bulan Juni 2010.
Wow !!! ternyata wanita memang gemar menulis. Kebiasaan menulis inilah yang mengantar wanita menjadi lebih sehat. Beberapa manfaat sehat yang didapat seorang wanita ketika menulis antara lain :
- Mengencangakan kulit . Seorang feminis Marroko yang juga seorang penulis tersohor, Fatima Mernissi , yakin bahwa setiap satu goresan tulisan dapat menghilangkan satu keriput di kantong mata. Dia juga menegaskan bahwa menulis lebih baik ketimbang operasi pengencangan kulit wajah.
- Meningkatkan kekebalan tubuh (imunitas ). Seorang psikolog peneliti, James Pennebaker, Ph.D. membuktikan, bahwa menulis dapat meningkatkan kekebalan tubuh (imunitas) seseorang. Dari sample mahasiswa yang dia teliti didapatkan kunjungan ke klinik kesehatan menurun dengan cukup signifikan setelah mereka menulis. Pemeriksaan darah yang dilakukan setelah mereka menulis pun menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih
- Kondisi mental lebih sehat. Dalam jurnal Clinical Psychology, James Pennebaker, Ph.D dan Janet Seager, Ph.D melaporkan, orang yang memiliki kebiasaan menulis umumnya memiliki kondisi mental lebih sehat dari mereka yang tidak punya kebiasaan tersebut. Pikiran yang sehat tentunya akan memiliki kekuatan untuk memberi dampak positif pada tubuh kita secara fisik.
- Terapi penyembuhan diri (trauma healing). Paulo Coelho penulis novel The Al Chemist menyarankan agar kita menuliskan segala kesedihan atau perasaan yang mengganggu dalam selembar kertas dan melarungkannya ke sungai. Niscaya kesedihan atau kekuatiran akan sirna.
Maka tidak ada alasan untuk tidak sehat, apalagi jika anda seorang wanita.
Keep Writing, to keep your Healht !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H