Mohon tunggu...
Syamril Al Bugisyi
Syamril Al Bugisyi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aktivis sosial, pendidikan, keagamaan dan pengembangan SDM di Kalla Group Makassar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Piala Dunia dan Ramadhan (2): Team Building

2 Juli 2014   15:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:50 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika pada artikel Piala Dunia dan Ramadhan (1) telah diulas tentang keistimewaan gawang dalam sepakbola yang memberikan arah gerak bola dan pemain. Hikmahnya adalah perlunya ‘gawang kehidupan’ yang membuat hidup jadi terarah. ‘Gawang’ jangka panjang untuk meraih kebahagiaan di negeri akhirat tanpa melupakan kebahagiaan hidup di dunia. Secara jangka pendek untuk mencapai target di dalam pendidikan, karir, bisnis dan sebagainya. “Gawang’ ramadhan untuk menggapai derajat takwa.

Hal kedua yang istimewa dari permainan bola yaitu permainan berkelompok. Tidak ada pertandingan sepak bola yang satu lawan satu seperti tenis dan bulu tangkis. Dalam permainan bola tidak hanya ada lawan tapi juga ada kawan. Bagi seorang pemain bola memang ada 11 orang lawan tapi juga ada 10 orang kawan. Bersama dengan 10 orang kawannya, seorang pemain bola bekerja sama, bahu membahu, mengatur strategi untuk menggiring bola untuk masuk ke gawang lawan.

Apa maknanya? Perjalanan mencapai target kehidupan maupun organisasi pasti selalu ada kawan yang membantu. Jadi jangan pernah merasa sendirian seolah olah tidak ada orang yang akan mendukung. Jangan juga pernah bekerja sendirian. Bekerja samalah dengan tim Anda. Kenali kelebihan dan keterbatasan anggota tim Anda sehingga dapat saling mengisi dan sinergi. Pemain bola terbaik di dunia pun tak akan bisa meraih kemenangan jika tidak bisa bekerja sama. Jika seluruh pemain terbaik dunia pada berbagai posisi dikumpulkan menjadi satu kesebelasan, belum tentu bisa menang kalau tidak bisa kerja sama. Jadi penentu kemenangan bukan superman, tapi super team.

Kerja sama atau tolong menolong dalam ajaran Islam sangat mulia selama itu dalam kebaikan dan ketakwaan. Allah berfirman :

… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Q.S. Al Maidah : 2)

Mereka yang bekerja sama dalam kebajikan dan takwa termasuk dalam golongan orang-orang yang berjihad dan berhak meraih cinta Allah sebagaimana firman-Nya :

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Q.S. Ash Shaff : 4)

Namun juga perlu disadari bahwa selain ada kawan juga pasti ada lawan. Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Ada laki-laki dan perempuan, positif dan negatif, kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan, pendorong dan penghambat. Demikian pula dalam usaha mencapai target organisasi dan kehidupan, pasti selalu ada pendorong dan penghambat. Pendorong menjadi kawan, dan penghambat menjadi lawan. Itulah hukum Allah atau sunnatullah kehidupan.

Bayangkan jika dalam permainan bola tidak ada lawan tanding. Atau semua pemain lawan tidak sungguh-sungguh menjadi lawan sehingga membiarkan begitu saja memasukkan bola ke dalam gawang tanpa halangan berarti. Tentu permainan menjadi tidak menarik. Penonton akan kecewa dan curiga tim lawan telah disogok. Berbeda suasananya jika pemain lawan memberikan perlawanan yang sungguh-sungguh. Permainan akan menjadi seru dan jika berhasil mencetak gol ke gawang lawan maka terasa kenikmatan yang luar biasa.

Dalam konteks kehidupan, jangan pernah berharap perjalanan hidup Anda tidak pernah ada masalah. Kata orang bijak “jika hidup sudah tidak ada masalah maka itu bukan lagi kehidupan”. Jika ingin hidup tidak ada masalah maka siap-siaplah untuk menuju kematian”. Jadi masalah dalam kehidupan dibutuhkan untuk membuat hidup jadi lebih hidup, dinamis dan bersemangat. Jangan pernah lari dari masalah. Hadapilah dengan sungguh-sungguh, hayatilah bahwa ini semua ada hikmahnya sehingga dapat menikmati keajaiban solusi dan kemudahan yang tak terduga. Allah berfirman :

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.(Q.S. Alam Nasyrah : 4-8)

Selanjutnya sebagai tim harus senantiasa kompak. Bayangkan jika dalam permainan bola, kawan dijadikan lawan atau lawan dijadikan kawan. Apa yang akan terjadi jika seorang kiper memberikan bola ke pemain lawan di depan gawangnya? Tidak sengaja saja bisa fatal akibatnya, apalagi kalau sengaja, pasti pemain lawan akan dengan mudah membuat gol dan kekalahan jadi akibatnya. Hikmahnya adalah dalam sebuah tim kerja perlakukanlah tim Anda sebagai kawan, jangan dijadikan lawan. Sering ditemukan adanya persaingan tidak sehat antar anggota tim sehingga sinergi tidak tercipta. Target sulit tercapai, bahkan muncul banyak masalah. Oleh karena itu hindari perpecahan, perselisihan dan persaingan yang tidak sehat. Allah berfirman :

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S. Ali Imran : 102).

Makassar, 2 Juli 2014

Syamril

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun