Banyak kalangan masyarakat yang mempertanyakan mengapa Ir. Fadel Mohammad dicopot dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan dan digantikan oleh Syarif C Soetarjo, figur yang sama sama dari Partai Golkar. Bahkan dipastikan bahwa Fadel sendiri tidak tahu apa latar belakang mengapa dia dicopot. Menerima realitas politik seperti ini dia hanya bisa curhat ke Ical, Abu Rizal bakrie Ketua Umum Partai Golkar yang juga tidak tahu apa ceritera latarnya dan mengapa Fadel harus dicopot.
Fadel juga menyatakan merasa dinista yang diungkapkannya sebagai didzolimi karena baru diberitahukan bahwa dia dicopot dari jabatannya sepuluh menit sebelum pengumuman reshufel Kabinet Indonesia bersatu II. Reshufel memang langkah politik presiden yang tidak perlu diperdebatkan. Partai Golkar sendiri saat ini memang tenang tenang saja menghadapi realitas bahwa kader terbaiknya tergusur dari Kabinet Indonesia bersatu II. Tetapi etika politik semestinya terjaga agar setidaknya that sound feels so good. Setidaknya masih terdengar santun yang katanya melekat sebagai sikap Partai Demokrat.
Nah... kalau baru diberitahukan 10 menit menjelang pengumuman wajarlah kalau Fadel merasa kecewa karena dinistakan. Timbulkan dendam? Ya tentu saja menimbulkan dendam politik. Jadi apakah perilaku politik seperti itu salah. Tergantung dari sisi mana sudut pandangnya. Tapi politik menjadi bijak jika dipandang dari kepentingan yang sama dan menjadi kejam jika ada kepentingan lain yang tersembunyi.
Kalau dilihat dari sudut pandang kepentingan politik partai. Langkah “menista” Fadel tidak salah. Bahkan merupakan langkah strategis dalam rangka pemenangan pemilu 2014. Serupa tapi tak sama terhadap PKS, sama strategisnya dengan mengurangi satu jabatan menteri jatah PKS. Saya merasakan bahwa PKS pun merasakan bahwa pengurangan satu jabatan menteri merupakan penistaan buat PKS yang berdampak semakin tumbuhnya pro kontra dilingkungan partai, antara yang bersikap kompromistis dan non kompromi. Antara kelompok yang bersikap pro koalisi dengan yang lebih baik bersikap oposisi.
Sama halnya dengan PKS, di Partai Golkar pun juga terdapat dua kelompok pro kontra yaitu kelompok non kompromi atau yang bersikap oposisi dibawah komando Akbar Tanjung dengan kelompok kompromis dibawah Abu Rizal Bakrie.
Fadel Muhammad (born May 20, 1952) is an Indonesian politician and businessman. He was appointed as the Governor of the then-newest Indonesian province, Gorontalo for the period 2001-2006. In 2006, he won the first Gorontalo gubernatorial election, making him governor until 2011. On October 22, 2009, he was chosen and inaugurated as the Minister of Maritime Affairs and Fisheries by President Susilo Bambang Yudhoyono. Demikian riwayatnya tercantum di Wikipedia.org.
Sarjana phisika ITB (1978) yang lebih terkenal sebagai entrepreneur dengan karakter yang pantang menyerah. Kita akan tahu apa reaksinya dalam 6 bulan kedepan. Namun tidak usah menunggu enam bulan, kita sebutkan saja sekarang bahwa Fadel Mohammad pasti akan maju sebagai calon Presiden dari Partai Golkar pada pemilu 2014. Dan memang dinamika semacam inilah yang diharapkan lawan politik Partai Golkar. Lha bagaimana dengan Ical yang sekarang Ketua Umum Partai Golkar dan sudah digadang gadang untuk RI 1. Silahkan tebak sendiri apa yang bakal terjadi.
Lawan politik perlu dikasih pil pahit rasa kecewa agar cell plasma perpecahan di dalam batang tubuh partainya membesar mengrogoti induknya.
Salam buat Bung Fadel agar menjadi waspada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H