Mohon tunggu...
Syamsuddin B. Usup
Syamsuddin B. Usup Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kakek dari sebelas cucu tambah satu buyut. Berharap ikut serta membangun kembali rasa percaya diri masyarakat, membangun kembali pengertian saling memahami, saling percaya satu sama lain. Karena dengan cara itu kita membangun cinta kasih, membentuk keindahan hidup memaknai demokrasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jiwa yang Mati dalam Jasad yang Hidup

21 November 2012   11:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:55 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwa yang mati dalam jasad yang hidup

Kemaren penuh penyesalan

Besok penuh keraguan

Hari ini tidak berbuat apapun

Kecuali meyalahkan cermin

Mengapa cuma memberi bayangan saja

Jika malam ini menyesali cermin yang hanya mampu hadirkan bayangan saja

Sekarangpun cermin akan menjawab

Aku sang cermin bahkan tak mampu berbuat apa apa

jika tidak ada cahaya

Namun dengarlah bisikannya yang lembut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun