Mohon tunggu...
Syamsuddin B. Usup
Syamsuddin B. Usup Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kakek dari sebelas cucu tambah satu buyut. Berharap ikut serta membangun kembali rasa percaya diri masyarakat, membangun kembali pengertian saling memahami, saling percaya satu sama lain. Karena dengan cara itu kita membangun cinta kasih, membentuk keindahan hidup memaknai demokrasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jakarta Memang Lebih Baik Dibanding Solo

20 Agustus 2012   17:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:30 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika terjadi gagal panen, penduduk Madinah dan sekitarnya menderita kelaparan dan wabah penyakit. Amirul Mukminin Sayidina Umar bin Khattab meminta para Gubernur, Syria, Damaskus, Mesir dan Bahrain untuk mengirimkan bantuan. Bantuan itu datang bertahap. Sayidina Umar mengatur bantuan itu dengan mendahulukan penduduk diluar Kota Madinah “agar penduduk tidak masuk ke Madinah karena hanya akan menambah masalah di kota Madinah”. Demikian sekadar gambaran kebijakan seorang khalifah ketika itu, suatu metode mengatasi masalah dengan cara menghindari menambah masalah.

Jakarta dengan permasalahan yang kompleks diantaranya adalah masalah macet, banjir, penduduk urban dan kelayakan hidup dalam rasa aman. Berbagai masalah tersebut mempunyai spesifikasi dan spektrum tersendiri terkait dengan kepentingan warganya sendiri maupun kepentingan penduduk daerah provinsi lainnya. Saya tidak masuk ke permasalahan spesifik Jakarta seperti saya sebutkan tadi.

Namun secara umum, menurut saya, permasalahanya lebih disebabkan kondisi Jakarta lebih makmur ketimbang daerah lainnya di Indonesia. Kalau boleh saya kemukakan dengan ungkapan vulgar : Jakarta Memang Lebih Baik Dibanding Solo. Analogi sederhana gula dan semut. Jakarta seperti gula dirubung semut.

Logikanya jika daerah lainnya lebih makmur ketimbang Jakarta, mungkin tidak ada yang mau bejubel ke Jakarta, mau mengadu nasib untuk hidup seperti ikan sarden. Mungkin tidak ada warga yang mau masuk ke wilayah yang ribet dengan konflik kepentingan. Mungkin tidak ada warga yang mau masuk ke Jakarta, hidup dalam kecemasan terkadang harus bersaing dengan little monster. Saya kira Jakarta bukanlah empirik galau dan tidak menyenangkan seperti itu.

Mungkin data Bappenas maupun BPS bisa menunjukan bahwa pendapatan perkapita, product Domestic Brutto Jakarta lebih tinggi dibanding daerah lainnya di Indonesia kecuali Kalimantan Timur. Atau mungkin data Bank Indonesia bisa lebih menjelaskan bahwa 70% uang republik ini beredar di Jakarta.

Jadi maksud saya, dalam perspektif pemimpin nasional mengadapi permasalahan ibukota negara yang namanya DKI Jakarta inilah saya kemukakan ceritera kepemimpinan khalifah Sayidina Umar bin Khataf diatas. Beliau menempatkan prioritas menyelesaikan permasalahan diluar kota Madinah agar tidak menambah rumit permasalahan yang harus diselesaikan.

Bangunlah Tangerang, Bekasi, Bogor, Depok, Banten, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim lebih makmur sejahtera ketimbang Jakarta. Bangunlah kemakmuran diluar Jakarta agar daerah lainnya tidak melempar musibah ke Jakarta. Kurangi peredaran uang di Jakarta arahkan ke daerah lainnya. Kurangi sentralisasi pelaksanaan proyek dengan dana APBN dari berbagai Kementrian yang sekarang terpusat di Jakarta, pindahkan alokasi proyeknya ke daerah lain.

Jadi dalam pandangan saya jika ada pemimpin yang mempunyai track record brilian seperti Jokowi yang sukses mengatasi problem kota Solo. Support dia, beri tanggung jawab lebih besar untuk menjadikan Solo sebagai ikon baru Indonesia yang lebih makmur, lebih berbudaya, lebih intelek, lebih modern dan lebih sejahtera dibanding Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun