Mohon tunggu...
Syami Mutiara
Syami Mutiara Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - berkuliah

suka berkelana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Komunikasi Politik Akar dari Keberhasilan Sistem Perwakilan

23 Desember 2022   18:09 Diperbarui: 23 Desember 2022   18:13 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 Sebelum mengenal apa itu sistem perwakilan politik maka kita harus mengetahui apa arti dari demokrasi. Demokrasi secara umum dapat didefinisikan sebagai bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Salah satu fungsi demokrasi adalah berperan sebagai tempat yang menghasilkan kesepakatan nasional sehingga seluruh masyarakat memiliki kewajiban untuk menjaga dan menghormati.  Ciri-ciri negara berdemokrasi ialah adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan). Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara). Indonesia dapat dikatakan sebagai negara berdemokrasi karena terbukti dari keberadaan lembaga perwakilan politik yaitu anggota legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang bertugas untuk menampung dan menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintahan.

Lalu, apa arti dari sistem perwakilan politik? Sistem perwakilan politik diartikan sebagai mekanisme hubungan antara dua pihak, yaitu elit dengan publik. Elit dengan publik disini dimaksudkan sebagai elit yang menjadi wakil rakyat sehingga bertugas menampung aspirasi dan kepentingan rakyat sedangkan publik yang menjadi pihak terwakil sehingga mempercayakan kepentingan kepada pihak wakil. Di Indonesia, sistem perwakilan diimplementasikan berupa lembaga-lembaga negara seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Pastinya, kita sudah tidak asing dengan keempat lembaga perwakilan tersebut. Sejatinya, lembaga tersebut memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda yaitu berfungsi untuk mewakilkan aspirasi dari rakyat entah berbentuk rumusan ataupun konstitusi undang-undang. Karena lembaga perwakilan seperti DPR dan DPRD bertugas mewakili seluruh rakyat maka dari itu tidak akan terlepas dari komunikasi politik yang baik untuk membangun kepercayaan dan keterikatan antara pihak wakil dan terwakil.

Harold D. Laswell berpendapat bahwa untuk memahami bagaimana proses komunikasi dengan menggunakan beberapa pertanyaan seperti: Who? Says What? In Which Channel? To Whom? With What Effect? (Siapa yang mengatakan, melalui media apa, kepada siapa, dengan efek apa). Ada lima unsur yang didapat dari hasil kajian konsep tersebut yaitu: 1. Komunikator (Siapa yang berbicara) 2. Pesan (Maksud yang disampaikan) 3. Media (Media seperti langsung atau tidak langsung) 4. Komunikan (Siapa yang menerima pesan yang disampaikan) 5. Efek (Efek yang dirasakan dan terjadi setelah pesan disampaikan). Jadi, jika suatu proses perwakilan ingin berjalan dengan baik maka diperlukannya suatu proses komunikasi politik yang baik agar pesan yang disampaikan oleh pihak wakil maupun terwakil dapat dimengerti satu sama lain dengan mudah. 

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan yaitu kepada narasumber anggota DPRD menghasilkan bukti baru bahwa sejatinya komunikasi politik sangat penting dalam menyampaikan maksud politik. Teori dari Harrold D. Laswell terbukti berguna dalam komunikasi antara wakil dengan terwakil. Bukti tersebut ialah:

  • Who: Untuk mempengaruhi kepercayaan para konstituen dibutuhkan seseorang yang terkenal atau seseorang dengan personal branding yang dipercaya oleh masyarakat
  • Say What: Apa yang disampaikan bermaksud bahwa untuk mencapai suatu tujuan politik dibutuhkan cara berbicara persuasif dan dua arah sehinga para konstituen akan mendengarkan pesan yang disampaikan oleh calon wakil.
  • In Which Channe: Dikatakan bahwa hubungannya bersama konstituen cenderung secara langsung atau tatap muka. Namun, terdapat pula hubungan melalui media sosial atau kontak pesan pribadi langsung. Banyak konstituen yang menyampaikan keinginannya kepada wakil karena sudah adanya rasa percaya kepada seorang wakil tersebut
  • To Whom: Narasumber memiliki tiga sasaran politiknya. Pertama ada rakyat kecil yang menjadi tujuan utama. Kedua para gen milenial yang dipilih menjadi sasaran untuk mengajarkan generasi muda agar melek politik karena mereka calon penerus politik di masa depan.  Ketiga, orang menengah seperti pengusaha UMKM, guru, dll.
  • With What Effect: Menurut narasumber, pesan yang disampaikan sebelumnya harus berdampaik dengan baik. Pesan yang dibawa para wakil kepada konstituen juga akan diserap dengan baik, entah untuk menambah pengetahuan maupun perubahan pandangan.

Dikaji berdasarkan hasil riset literatur dan wawancara kepada seorang wakil, dapat disimpulkan bahwa sistem perwakilan politik sudah tercapai di Indonesia. Perwakilan tersebut juga dikatakan cukup berhasil karena hasil kolaborasi dengan komunikasi politik. Dibuktikan, bahwa komunikasi politik yang baik dan benar antara wakil dan terwakil dapat menciptakan kepercayaan yang besar antara satu sama lain. Dengan komunikasi politik yang baik maka diharapkan akan mendapatkan hasil kesepakatan bersama tentang kepentingan apa yang akan dituju antara konstituen (rakyat terwakil) dengan para wakil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun