Mohon tunggu...
Samsul Rumasoreng
Samsul Rumasoreng Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa Pascasarjana SPL-IPB University

"semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak" Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Parawisata Berkelanjutan di Desa Sawai: Potensi, Tantangan, dan Peluang

24 Januari 2024   15:46 Diperbarui: 24 Januari 2024   15:48 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto; Itam Manis - Wisata Sawai

Wilayah pesisir dikenal dengan keunikan dan keindahan alamnya yang memiliki potensi wisata yang luar biasa. Keunikan ini tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga dapat memberikan pendapatan alternatif yang dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat lokal. Hal itu terjadi pada Desa Sawai sebagai daerah pesisir di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Untuk mencapai Desa Sawai dari Kota Ambon, kita dapat menggunakan jalur darat atau laut. Jalur darat melalui Terminal Mardika Ambon, Liang, Kairatu, Waipia, dan Sawai memakan waktu sekitar 5 jam. Jalur laut melalui Pelabuhan Hurunala Tulehu dan Pelabuhan Amahai memakan waktu 1,5 jam. Setelah itu, kita dapat menggunakan mobil umum dari Terminal Amahai ke Sawai. Alternatif lain adalah dari Kota Masohi ke Negeri Saleman, kemudian menggunakan speedboat ke Desa Sawai.

Desa Sawai sendiri memiliki potensi besar untuk pariwisata dengan sumber daya alam seperti laut yang tenang dan jernih, tebing, dan sungai Air Asinahu. Lautnya yang dangkal dan penuh dengan biota laut menjadi daya tarik utama. Ada juga Pulau Manu, pulau tak berpenduduk yang menawarkan berbagai aktivitas seperti snorkeling, diving, dan camping. Saat ini, pemuda setempat sedang berusaha mengembangkan pulau ini sebagai tujuan wisata baru di Negeri Sawai (Dian Nanlohy at all. 2020). Wisata bahari di Desa Sawai memiliki manfaat penting bagi lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat sekitar. Meski Negeri Sawai dikenal memiliki potensi alam yang indah, akan tetapi masih ada tantangan dalam pengelolaan wisata bahari.

Minimnya keterlibatan komunitas lokal dan kurangnya perhatian pemangku kepentingan memberikan tantangan tersendiri dalam pengelolaan potensi sumber daya alam yang ada pada Desa Sawai yang tidak dapat dikelola secara optimal karena minimnya perencanaan. Faktor penghabat ini mestinya dilihat sebagai masalah dalam pengelolaan wisata yang berkelanjutan. Masalah sampah misalnya, penting sekali pengelolaan sampah yang benar (Dian Nanlohy at all. 2020). Biar nilai dari keindahan wisata itu tidak berkurang, sekaligus memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi wisatawan yang berkunjung dan menjadi prioritas dalam pengembangan parawisata berkelanjutan.

Berbicara tentang pengembangan parawisata berkelanjutan tidak lupuk dari keterlibatan semua pihak menjadi kunci kesuksesan dari perencanaan pengelolaan wisata itu sendiri. Pengembangan wisata di Desa Sawai memberikan peluang bagi pemangku kepentikan yang dapat memberikan sumbangsi pengetahuan dan kerja-kerja nyata seperti (1) Akademisi: memberikan rekomendasi pengelolaan berdasarkan hasil-hasil penelitian; (2) Instansi Pemerintah: keterlibatan pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten harus tetap ditingkatkan koordinasi pelaksanaannya dalam upaya kegiatan usaha parawisata (promosi); (3) Pengusaha/Swasta: bentuk keterlibatannya berupa upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup dan memberdayakan masyarakat lokal; (4) Masyarakat; aktivitas yang dilakukan dapat mendukung wisata seperti perdagangan, atraksi kesenian budaya, kerajinan tangan, dan kuliner lokal (Ayal, 2009). Dari keterlibatan ini semestinya ada forum dialogis yang dapat mengakomodir semua masukan, dan bentuk-bentuk interpensi berupa kebijakan yang nantinya menjadi Peta Jalan Pembangunan Wisata di Desa Sawai kedepan.

Mengembangkan potensi ekowisata bahari adalah dengan mempromosikan ekowisata bahari yang berkelanjutan dengan tujuan untuk melindungi lingkungan serta ekonomi, masyarakat, dan budaya. Para pemangku kebijakan harus bekerja sama untuk mengelola dan mengembangkan potensi ini. Masyarakat sekitar juga dapat berinteraksi langsung dengan pengkembangan pariwisata. Pertumbuhan pariwisata bahari dapat menciptakan prospek bisnis baru, peluang kerja, dan menjadi sektor ekonomi yang berkembang pesat. Namun, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, pengentasan kemiskinan, dan keberlanjutan wilayah laut dan pesisir, diperlukan rencana pertumbuhan pariwisata bahari.

Aspek-aspek yang dijelaskan diatas penting untuk diketahui. Menginggat bentuk keterlibatan semua pihak ini mestinya ada kemauan dan keberanian yang tinggi (political will) untuk menyelesaikan permasalahan. Karena tanpa political will kebijakan buat kepentingan publik tidak akan pernah terwujud. Dalam hal ini, political will diperlukan bagi para pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mendorong pengembangan wisata yang berkelanjutan di Desa Sawai. Tindakan tersebut dapat mencakup pengembangan infrastruktur, promosi parawisata, dan pengembangan produk penunjang parawisata yang berkelanjutan. Namun, pengembangan parawisata berkelanjutan juga harus memperhatikan kepentingan masyarakat lokal dan lingkungan. Pengembangan parawisata berkelanjutan harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat dengan memperhatikan keberlanjutan dari lingkungan. Oleh karena itu, political will yang kuat dari pembuat kebijakan diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dari pengembangan yang dilakukan secara adil dan berkelanjutan.

Semua generasi yang lahir dari Desa Sawai pastinya banga dengan potensi alam yang indah dan menjadi destinasi wisata. Dengan harapan serta komitmen yang kuat dari masyarakat lokal dan dukungan dari pemerintah daerah, Desa Sawai dapat menjadi contoh bagi desa-desa pesisir lainnya dalam mengembangkan wisata bahari yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Meski tantangan ada, namun dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, Desa Sawai dapat meraih potensinya sebagai destinasi wisata bahari yang berkelanjutan untuk setiap generasinya. Meski tantangan ada, namun dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, Desa Sawai dapat meraih potensinya sebagai destinasi wisata bahari yang berkelanjutan untuk setiap generasinya. Mari kita manfaatkan potensi ini dengan bijaksana dan bertanggung jawab.

Note:

Tulisan ini sudah pernah publis di lautsehat.id; https://lautsehat.id/pariwisata/samsul/pariwisata-berkelanjutan-desa-sawai-potensi-tantangan-dan-peluang/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun