Senin (13/7/2020), telah ditetapkan sebagai mulainya tahun ajaran baru. Namun sejatinya, awal tahun ajaran baru sudah dimulai sejak bulan Awal Januari 2020, sejak Virus Corona yang kemudian dikenal dengan Covid 19 mulai menyebari dari kota Wuhan di China yang kemudian tidak sampai 100 hari membuat dunia seketika berhenti.
Covid 19 lah yang jadi Guru, dan kita manusia – semuanya – jadi murid baru.
Selama hampir 7 bulan ini, kita disadarkan bahwa di tengah perbincangan mengenai kemajuan ekonomi dan teknologi masa depan, Abad 21 dengan segala teori , teknologi dan rencana besar manusia untuk mengimplementasikasikan dalam kehidupannya, tetiba semua harus jeda – berhenti.
Kini semua energi , sumber daya dan tenaga di kerahkan untuk mengatasi banyak hal akibat mahluk kecil yang sebelumnya tidak terkira yaitu pandemi virus Corona.
Belum tahu kapan akan berakhir, dan terlalu dini untuk mengatakan seperti apa itu nantinya. Setiap hari membawa kejutan dan kemungkinan, setiap hari mendapat pengetahuan baru, sangat mudah berubah dan dengan cepat.
Walaupun mungkin peta dasar model penyebaran sudah bisa terlihat namun belum jelas kapan akan berakhir. Semua masih belajar, ahli Pandemi dan Epidemiologi terkaget karena banyak teori yang harus disesuaikan, ahli Matematika tersentak karena prediksi sebaran berbeda dari rumus yang sudah ada, para Sejarawan kembali menggali kitab-kitab lama perjalanan manusia untuk bersama mencari jalan.
Ada banyak hal baru yang diajarkan oleh Guru Baru bernama Corona ini, Ia mematahkan banyak kesombongan – Kesombongan kepemimpinan – Kesombongan Para Ilmuwan dan Ilmu pengetahuan dan Kesombongan serta ketamakan manusia.
Lalu apa yang dapat dijadikan pembelajaran penting terutama oleh Anak-anak Kita , ke depan ?
Belajar Berbasis Data dan Ilmu Pengetahuan
Covid 19, mengingatkan, sebagai “murid baru”, manusia harusnya lebih banyak belajar daripada banyak bicara.
Corona juga memberi tahu bahwa manusia harus bicara berdasarkan data, jejak, histori yang ditinggal Corona di kasus sebelumnya. Belajar dari Wuhan, Belajar dari Korea, atau Belajar dari USA atau Brazil, tetapi tetap tidak boleh dengan keangkuhan. Bila tidak dengan data pasti akan dipermalukan.
Corona tidak bisa diselesaikan hanya oleh perkataan heroik Pemimpin Politis yang bicara untuk kepentingan popularitasnya, dengan memanipulasi media. Coronavirus adalah unik. Covid 19 terus menyebar dan membunuh terlepas dari bagaimana mereka dibingkai dalam media Online untuk popularitas politisi.
Kita Lihat Amerika, dan Brazil. Ini adalah bidang informasi yang sangat rumit kata Sanjoy Chakravorty, seorang profesor di Universitas Temple di AS, yang mempelajari politik informasi.