Bagaimana dengan Program Pelatihan Pra kerja ?
Program Pelatihan Pra Kerja tentunya merupakan program yang baik, dan ini tentu harus diperluas dan dikembangkan, namun dengan perbaikan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja dalam jangka panjang bukan dalam "ketergesaan" .
 Dengan demikian dana yang sudah dialokasikan dan belum dipergunakan dapat dipergunakan untuk melanjutkan Program Pelatihan  Pra Kerja, (Tidak semata Program Kartu Pra Kerja) , antara lain dengan melibatkan semua lapisan masyarakat untuk menyebarluaskan konten keterampilan kerja. Hal ini berarti tidak terbatas pada 8 provider, tapi semua lapisan masyarakat, stake holder industri dan pendidikan di Indonesia, yaitu :
Pertama : Â Mendaya gunakan para ahli yang "terserak" di masyarakat yang berada selama ini di lembaga-lembaga kursus terserti fikasi yang pada saat ini mati. Â Ini juga trmasuk membantu dengan memberi subsidi penyedia konten pelatihan yang dibangun masyarakat misalnya memberi subsidi biaya internet atau biaya data lainnya. Kelompok masyarakat ini adalah kelompok para ahli yang ingin berperan membantu pemerintah mengatasi permasalahan tenaga kerja, dan ini tentunya harus didukung penuh. Â
Kedua : Mengoptimalkan bengkel-bengkel Industri yang berhenti karena Covid 19. Di kalangan Indsutri sendiri pasti banyak ahli/manajer profesional terlatih, yang pada saat ini berhenti karena indstrinya terdampak Covid 19. Untuk sementara industri-indsutri ini dapat diopimalkan jadi pusat-pusat pekatihan- Ini Potensi besar dunia pelatihan,Â
Dengan demikian Pemerintah dapat membantu para pekerja ahli yang terkena PHK aktif manjadi Intruktur/Tutor/menjadi guru.Ini tentu akan banyak membantu mereka dan indstrinya, dan pastinya ada perhitungan yang dilakukan yang saling menguntungkan. Misal membangun model insntif industri yang membuka pelatihan, dsb .
Ketiga : Menyebar pelatihan kepada Politkenik-politeknik seluruh Indoensia dan Perguruan tingg lainnya , yang labnya dan workshopnya belum dipergunakan karena mahasiswa dirumahkan. Ini juga membantu penghasilan para dosen honorer, yang berkurang pendapatan karena jam belajar berkurang. Memberi pelatihan kepada Sekolah-sekolah SMK yabg tutup karena pandemi ini juga membatu banyak guru honorer bidang ketrampilan yang kehilangan pekerjaan.
Bagaimanapun Kepuasan Instan tidak abadi ia akan cepat dilupakan sebagaimana keseruan setiap kali ponsel menyala dengan pesan teks baru atau tanda "suka" yang bisa kita dapatkan di foto Instagram dan posting Facebook kita, ini adalah tawaran kebahagiaan yang membabi buta, dan mereka terlalu cepat menghilang.
Kebahagiaan akan diperoleh dengan abadi bila kita lebih produktif dan bermanfaat dalam jangka lama, dan semoga Kartu Pra Kerja mewujudkan hal itu ; Semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H