Mohon tunggu...
syam surya
syam surya Mohon Tunggu... Dosen - Berpikir Merdeka, Kata Sederhana, Langkah Nyata, Hidup Bermakna Bagi Sesama

Pengajar dan Peneliti ; Multidicipliner, Humaniora. Behaviour Economics , Digital intelligence

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyoal Kartu Pra Kerja dalam Pusaran Budaya Instan

17 Juni 2020   11:09 Diperbarui: 17 Juni 2020   12:04 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam konteks pelatihan bagi Pekerja, sebaiknya kembalikan konsep pelatihan dalam kerangka philosophis konsep pendidikan. Kembalikan pelatihan ke dalam "proses bisnisnya" walau tentu dengan cara yang lebih revolusioner tapi tidak meninggalkan prinsp dasar pendidikan. Membangun keterampilan, membangun usaha adalah proses yang berkelanjutan.

Oleh karenanya tinggalkan sebagian  "online" dan kembalikan ke "dunia kerja" - Pelatihan keterampilan - tidak bisa dibangun dengan hanya interaksi "mata - telinga" pada media digital - Ia harus Inetraksi semau panca indera dan tubuh manusia secara utuh, juga pikiran- Dia harus dilatih dengan bersentuhan langsung pada perangkat riil. harus praktek. 

Dan ini tentu bahwa Pelatihan Tenaga Kerja bukan hanya masalah "kartu" tetapi juga adalah masalah pendidika pekerja yang utuh dan komprehnsif, : kebutuhan tenaga kerja, kurikulum, model pelatihan, sarana pelatihan dan isntruktur pelatihan yang kompeten dan keterkaitan dengan industri /tujuan kewirausahaan yang akan dibangun.

Lalu bagaimana nasib Kartu Pra Kerja ? 

Kembalikan kartu par kerja sebagai "kartu " bukan "surga" . Kartu yang akan dipergunakan sebagai pintu masuk perjalanan panjang pendidikan seumur hidup . 

Kartu Pra Kerja juga bisa menjadi identitas baru bagi orang yang sedang tidak bekerja, dikelola sebagai sebuah Big Data ketenagakerjaan, yang akan dipergunakan oleh seluruh perusahaan di Indonesia saat membutuhkan pekerjaan. 

Membangun "Model Linkedin lokal" Indonesia mungkin diperlukan.Perusahaan di Indonesia "wajib" menggunakan data ini terlebih dahulu pada saat membuka lamaran pekerjaan.

Kartu PraKerja juga akan menjadi alat  untuk meregistrasi seoarang mendaftar pelatihan ke penyelenggara pelatihan yang diperluas. 

Lalu Bagaimana Dana yang sudah Dianggarkan ?

Dana dapat dipergunakan untuk membantu Pekerja, terutama yang terkena PHK/dirumahkan, mekanismenya bisa saja antuan BLT untuk waktu terbatas , bagi pekerja yang usahanya benar-benar terdampak langsung korona, namun seger apulih. 

Para pelayan toko, restoran, hotel,jasa wisata lainnya mungkin bisa menjadi priroritas. Dana dimaksud tentu bisa dipergunakan dengan memperlua bantuan /subsidi kepada indsuri misal membari " talangan gaji pekerja" tentu tidak semua dan bagi indsutri tertentu yang diperlukan cepat.  misal industri yang masih bisa hidup dan membuthbkan pekerjaan namun volume menurun dan memperluas skema inseti lainnya yang lansgung dirasakan para pekerja yang terkena dampak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun