Mohon tunggu...
Syalwadelistia M
Syalwadelistia M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mendorong Perkembangan Anak dengan Tradisi Minangkabau "Manjujai"

25 Juni 2022   09:10 Diperbarui: 25 Juni 2022   09:30 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Usia 0-6 tahun merupakan usia yang sangat penting bagi anak, dimana pertumbuhan dan perkembangan akan terjadi sangat pesat di usia tersebut. Sehingga, pola pengasuhan dan lingkungan di sekitar anak akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Untuk mendorong perkembangan anak di usia penting ini dapat dilakukan dengan pola asuh sederhana dari tradisi Minangkabau, yaitu Manjujai. Manjujai sendiri dapat diartikan sebagai nyanyian atau tutur kata (bercakap-cakap) yang biasanya digunakan untuk mendiamkan atau menenangkan anak yang menangis, menemani anak bermain, ataupun menidurkan anak. Manjujai bisa dilakukan sambil menggendong atau mengayunkan anak, bermain permainan sederhana seperti "Tapuak Ambai-Ambai" dan Ciluk Ba, ataupun saat mengajarkan tahapan-tahapan berjalan mulai dari merangkak, berdiri, hingga berjalan. Manjujai dapat disesuaikan dengan usia anak.

Orang tua dapat menggunakan manjujai sebagai media untuk membangun komunikasi dengan anak. Nyanyian ataupun tutur kata yang disampaikan kepada anak dapat berupa pesan, nasihat, harapan, cerita, ungkapan rasa sayang, ataupun lagu daerah untuk mengenalkan budaya, serta lagu keagamaan seperti sholawat nabi untuk mengenalkan agama kepada anak. Walaupun anak belum dapat berbicara, namun anak dapat mengerti kata-kata yang disampaikan oleh orang tua ataupun orang-orang di lingkungan sekitarnya. Kata-kata yang didengar anak dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Anak dapat mengerti dan merasakan apakah ia dicintai atau tidak melalui kata-kata yang sering didengarnya, anak yang merasa dicintai perkembangannya cenderung lebih pesat. Karena itu sangat penting untuk menjaga perkataan dan lingkungan di sekitar anak.

Media utama manjujai adalah bahasa, sehingga manjujai dapat mempengaruhi perkembangan berbahasa pada anak. Manjujai dapat meningkatkan pemerolehan bahasa pada awal usia pertumbuhan anak. Pembawaan manjujai yang santai dan menyenangkan dapat memberikan kegembiran, suasana yang menyenangkan dan nyaman dapat memudahkan pesan-pesan yang disampaikan kepada anak untuk diterima dengan lebih baik. Interaksi yang terjadi saat melakukan manjujai dapat mempererat ikatan antara anak dengan ibu ataupun keluarga dan lingkungan sekitarnya. Selain perkembangan bahasa, manjujai juga dapat mempengaruhi perkembangan fisik motorik anak. Manjujai dapat merangsang panca indra anak melalui sentuhan, pelukan, nyanyian, tutur kata, ekspresi wajah, serta respon dan perhatian yang diberikan orang tua kepada anak. Kegiatan manjujai sambil bermain dengan menggerakkan tubuh, seperti berjalan, berlari, dan melompat dapat meningkatkan perkembangan motorik anak.

Interaksi yang terjadi saat manjujai ternyata juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Anak yang dijujai akan lebih mudah menerima atau memahami suatu informasi karena sudah terbiasa diajak bercakap dan mendengarkan pesan-pesan serta tutur kata yang disenandungkan orang tuanya. Permainan yang dilakukan dengan anak saat manjujai juga dapat membantu pembentukan pola berpikir anak dalam menjawab pertanyaan ataupun menyelesaikan suatu permasalahan. Selain pola asuh yang baik, asupan gizi yang seimbang juga sangat diperlukan untuk membantu tumbuh kembang anak, seperti pemberian MP-ASI kepada bayi usia 6-24 bulan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun