Mohon tunggu...
syalna
syalna Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengenal Kebudayaan Seni Wayang Di Indones

18 Desember 2024   09:57 Diperbarui: 18 Desember 2024   09:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto https://pin.it/1TPOoutOP

Kebudayaan wayang merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang sudah ada sejak zaman Hindu-Buddha. Kata "wayang" sendiri memiliki makna bayangan, karena pertunjukkan wayang sering kali menggunakan layar putih sebagai latar belakang, dan bayangan boneka wayang yang terlihat dari belakang layar. Ada banyak jenis wayang di Indonesia, tapi yang paling terkenal adalah wayang kulit dari Jawa dan wayang golek dari Sunda.

Seni wayang memiliki nilai tradisional yang sangat kuat. Seni ini memadukan berbagai elemen, mulai dari cerita, musik, seni rupa bahkan hingga nilai moral juga ada di dalamnya. Semua elemen itu membuat wayang menjadi relevan untuk berbagai zaman. Selain itu, wayang juga erat kaitannya dengan upacara adat dan agama atau perayaan penting lainnya.

Di balik pertunjukkan wayang, ada tokoh utama yang memainkan semua boneka wayang tersebut, biasa dikenal dengan sebutan dalang. Selain menjadi narator, dalang juga berperan sebagai pengatur alur cerita, bahkan dalang juga berperan sebagai pengisi suara untuk setiap karakter Wayang. Selain itu, pertunjukkan Wayang juga diiringi oleh alat musik yang khas yaitu gamelan yang membuat pertunjukkan Wayang menjadi semakin dramatis.

Biasanya, wayang dimainkan saat ada acara-acara penting, seperti hajatan, perayaan dan upacara adat. Dulu, wayang sering dimainkan pada malam hari, tapi sekarang sudah banyak wayang yang dimainkan pada saat siang hari supaya lebih fleksibel. Pada mulanya, wayang hanya berkembang di Jawa, tapi kemudian menyebar hingga ke Bali, Sunda, Lombok dengan ciri khasnya masing-masing.

Tak hanya menjadi hiburan semata, wayang juga memiliki tujuan mulia yaitu sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan. Cerita wayang sering diambil dari kisah Mahabharata dan Ramayana yang diadaptasi ke dalam budaya Indonesia. Selain itu, wayang juga menjadi media untuk menyampaikan kritik sosial. Dalang juga sering kali menyelipkan komentar tentang kondisi masyarakat dengan cara halus dan jenaka yang membuat penonton menjadi terhibur.

Hingga kini, wayang masih terus dilestarikan. Bahkan pada tahun 2023, UNESCO mengakui wayang sebagai "Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity" karena UNESCO melihat wayang memiliki nilai budaya, seni dan moral yang luar biasa. Salah satu cara agar wayang bisa tetap hidup adalah dengan cara menginovasi, seperti dalang muda yang kini membuat cerita wayang dengan isu modern atau menggabungkan wayang dengan teknologi visual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun