Mohon tunggu...
Syall Is My Name Syalmailia
Syall Is My Name Syalmailia Mohon Tunggu... -

mencari, memproses, mengolah, kemudian mempelajari

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Siapa

15 Januari 2011   04:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:34 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemercik air
Menghanyutkan asa
Yang diterpa angin
Mematahkan sendi-sendi cita
Menyulam tali
Menenggelamkan rupa
Yang membuncah entah kemana
Dengarkan makian itu…
Nyanyikan cacian itu…
Senandungkan hinaan itu…
Seorang aristocrat
Berjalan gontai
Melewati tanah kusam nan hitam legam
Karena ulah si tangan panjang
Para koruptor dermawan
Lukiskan artefak sejarah
Perdamaian negri
Prasastikan gambar-gambar buram
Yang akan menjadi
Dongeng pengantar tidur anak-anak bangsa
Jangan salahkan kami yang akan buta
Dengan aksara
Jangan salahkan kami
Yang akan tuli dengan nyanyian
Lagu kebangsaan
Bertindaklah sesuai kemampuanmu
Jangan melebihi kapasitas egomu
Dari siapa…
Oleh siapa…
Untuk siapa…
Dimanakah dermaga persatuan itu ?
Kemanakah perahu akan berlabuh ?
Wahai cendikiawan muda maupun tua
Suarakan nuranimu
Berpijaklah dibumimu sendiri
Bukan dalam angan-angan tanpa batas

Untuk siapa…
Dimanakah dermaga persatuan itu ?
Kemanakah perahu akan berlabuh ?
Wahai cendikiawan muda maupun tua
Suarakan nuranimu
Berpijaklah dibumimu sendiri
Bukan dalam angan-angan tanpa batas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun