Mohon tunggu...
Syakiro Nikmah
Syakiro Nikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya saat ini sedang menempuh pendidikan jenjang S1.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Desa Sawahdadap Dorong Program "Zero Food Waste" dan "Zero Stunting" melalui Posyandu

6 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 6 Desember 2024   14:40 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sawahdadap, Cimanggung

Sawahdadap, (6 Desember 2024) - Dalam upaya mendukung program "Zero Food Waste" dan "Zero Stunting," Desa Sawahdadap terus memperkuat pelaksanaan posyandu yang rutin diadakan setiap satu bulan sekali. Posyandu yang sebelumnya hanya menyasar balita dan ibu hamil kini diperluas pelayanannya untuk mencakup semua kalangan, mulai dari balita, ibu hamil, remaja, hingga lansia.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita yang hadir di posyandu. Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan gizi buruk dan mencegah stunting sejak dini. Dalam pelaksanaannya, program PMT mengadopsi pendekatan "Zero Food Waste" dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang melimpah agar lebih efisien dan berkelanjutan.

Sejak Oktober lalu, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) turut serta dalam mendukung pelaksanaan posyandu melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB). Mereka berperan aktif tidak hanya dalam membantu kegiatan administrasi posyandu, tetapi juga turun langsung dalam pembuatan dan pengolahan PMT untuk memastikan makanan tambahan yang diberikan bergizi dan ramah lingkungan.

"Kami mengutamakan pemanfaatan bahan pangan yang tersedia di desa agar tidak ada makanan yang terbuang sia-sia. Selain itu, kolaborasi dengan mahasiswa UPI sangat membantu kami untuk lebih kreatif dalam menyusun menu PMT yang menarik dan bergizi," ujar salah satu kader posyandu Desa Sawahdadap.

Program ini menjadi wujud nyata dari sinergi antara pemerintah desa, kader posyandu, dan akademisi dalam mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan masyarakat. Dengan pendekatan holistik dan berkelanjutan, Desa Sawahdadap berharap dapat berkontribusi pada pencapaian target nasional dalam penurunan angka stunting dan pengelolaan sisa pangan yang lebih baik.

Kehadiran posyandu yang inklusif dan inovatif ini diharapkan mampu menjadi model bagi desa-desa lain dalam mendukung kesehatan masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun