Mohon tunggu...
syakir babud
syakir babud Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Said Nursi: Menghidupkan kembali Islam di era kontemporer

12 Desember 2024   01:05 Diperbarui: 12 Desember 2024   01:05 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di tengah derasnya gelombang modernisasi dan sekularisasi pada awal abad ke-20, muncul tokoh besar yang menawarkan solusi intelektual dan spiritual bagi umat Islam untuk menghadapi tantangan zaman. Tokoh itu adalah Said Nursi, seorang ulama, cendekiawan, dan pembaharu pemikiran Islam dari Turki. Melalui karya monumentalnya, Risale-i Nur (Risalah Cahaya), Nursi menyuguhkan perspektif Islam yang tidak hanya menjaga esensi ajaran agama, tetapi juga relevan dalam kehidupan modern.

Menghadapi Tantangan Sekularisasi

Ketika Kekhalifahan Utsmaniyah runtuh pada tahun 1924, Turki berada di bawah tekanan kebijakan sekularisasi Mustafa Kemal Atatrk. Institusi-institusi keagamaan dibubarkan, simbol-simbol Islam dilarang, dan masyarakat didorong untuk mengadopsi nilai-nilai Barat. Dalam kondisi ini, Said Nursi melihat perlunya pendekatan baru untuk menjaga relevansi Islam di tengah masyarakat yang semakin jauh dari agama.

Alih-alih melawan sekularisasi dengan cara yang konfrontatif, Nursi memilih pendekatan yang damai dan intelektual. Ia menekankan pentingnya revitalisasi iman melalui pendidikan, spiritualitas, dan pemahaman rasional tentang Islam. Bagi Nursi, tantangan modern bukanlah ancaman, tetapi peluang untuk membuktikan bahwa Islam adalah agama yang mampu menjawab persoalan manusia di segala zaman.

Harmoni Islam dan Sains

Salah satu gagasan penting Said Nursi adalah hubungan harmonis antara Islam dan ilmu pengetahuan. Dalam Risale-i Nur, ia menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan adalah sarana untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta. Ia menolak pandangan yang menganggap agama bertentangan dengan sains, sekaligus mengkritik materialisme yang mengesampingkan dimensi spiritual manusia.

Pandangan ini menjadi sangat relevan di era modern, di mana sains sering kali dipandang sebagai pengganti agama. Nursi menawarkan jalan tengah: agama memberikan makna dan tujuan hidup, sementara sains membantu manusia memahami mekanisme ciptaan Allah. Dengan pendekatan ini, umat Islam didorong untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan tanpa kehilangan nilai-nilai spiritualnya.

Pendidikan sebagai Jalan Pembaruan

Bagi Said Nursi, pendidikan adalah kunci utama pembaruan Islam. Ia mendorong umat Islam untuk mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum dalam sistem pendidikan. Tujuannya adalah menciptakan generasi Muslim yang tidak hanya taat beragama, tetapi juga kompeten dalam menjawab tantangan zaman.

Nursi percaya bahwa pendidikan harus diarahkan untuk membentuk manusia yang memiliki kedalaman spiritual, akal yang kritis, dan etika yang tinggi. Dengan cara ini, umat Islam dapat berkontribusi pada kemajuan peradaban tanpa kehilangan identitas keagamaannya.

Dakwah Damai dan Inklusif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun