Mohon tunggu...
syakira zahira shofa
syakira zahira shofa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

seorang mahasiswa unesa prodi bimbingan dan konseling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Komunikasi Terapeutik dalam Keberhasilan Konseling

3 Agustus 2024   00:21 Diperbarui: 3 Agustus 2024   00:23 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dirancang dan direncanakan untuk tujuan terapi, dalam rangka membina hubungan antara perawat dengan pasien agar dapat beradaptasi dengan stress, mengatasi gangguan psikologis, sehingga dapat melegakan serta membuat pasien merasa nyaman, yang pada akhirnya mempercepat proses kesembuhan pasien.

Dengan Komunikasi terapeutik diharapkan dapat membantu pasien dan keluarga, memaksimalkan fikiran dan tenaga positif yang nantinya dapat mengurangi beban pikiran dalam menghadapi maupun mengambil tindakan untuk kesehatannya (Anjaswarni, 2016). Komunikasi adalah salah satu alat yang paling esensial bagi perawat.

Manfaat komunikasi terapeutik dalam yang mendukung berjalannya proses konseling, yakni melalui komunikasi terapeutik, pasien belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur dan menerima pasien apa adanya, perawat akan dapat meningkatkan kemampuan pasien dalam membina hubungan saling percaya. Karna keberhasilan konseling 70% terletak pada kolaborasi antara konselor dan konseling dan 30% terletak pada teknik konseling.

Dan Komunikasi terapeutik dapat dikatakan berhasil jika dapat menguatkan koping dan motivasi pasien untuk melakukan perawatan diri sendiri sehingga meningkatkan kemungkinan untuk sembuh.

Dalam membentuk komunikasi terapeutik ada 3 poin yang harus diperhatikan, yakni  Belajar menjadi pendengar yang aktif, Memahami perasaan, dan merefleksi perasaan. 

Dan pelaksanaan komunikasi terapeutik dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagaimana dipaparkan oleh Zen (2013:43) yaitu: persepsi, nilai, emosi, latar belakang sosial budaya, pengetahuan, peran hubungan dan kondisi lingkungan.

Melalui keterampilan komunikasi yang baik, konselor dapat lebih baik memahami kebutuhan, aspirasi, dan masalah pasien. Ini membantu dalam merancang rencana bimbingan dan konseling yang lebih sesuai dan efektif. Salah satunya menggunakan komunikasi terapeutik, dengan komunikasi terapeutik akan tercipta hubungan saling percaya antara perawat dan keluarga pasien sehingga perawat mampu menjelaskan kondisi pasien dan keluargapun dapat memahaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun