Begitu mengejutkan dan juga mengagetkan. Tak ada yang menduga. Kabar ini datang dari lingkaran terdalam Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kabar terakhir ini yang begitu mengagetkan jagat politik di Tanah Air tercinta. Ini bukan soal pilihan berbisnis anak-anak Jokowi. Ini terkait pilihan politik Kaesang Pangarep.Â
Kaesang resmi menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Bahkan, bukan hanya sekadar kader, Kaesang juga didapuk untuk memimpin PSIÂ menggantikan Giring Ganesha.
Jelas saja begitu mengagetkan, karena langkah politik bungsu dari tiga bersaudara ini berbeda dengan pilihan ayah dan kakaknya, yakni Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka yang kini tercatat sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP).Â
Mungkin saja Kaesang bisa berdalih, Â karena dirinya sudah memiliki keluarga sendiri, dan bukan lagi menjadi keluarga inti dari Jokowi, sehingga bukan suatu kesalahan jika dirinya memilih partai lain di luar PDIP sebagai kendaraan politiknya. Apa pun alasannya, bagi Kaesang, langkahnya tersebut akan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik.Â
Tentu saja tak sedikit orang akan mengaitkan pilihan Kaesang ini pada sosok Jokowi. Orang bisa saja mengatakan bahwa Jokowi tidak tahu berterima kasih kepada partai yang membuatnya menjadi orang nomor satu di negeri ini.Â
Namun, tentu saja ada yang memuji langkah Jokowi ini merupakan gambaran seorang demokrat yang sebenarnya, karena membebaskan pilihan politik anak-anaknya sendiri. Inilah legacy berharga Jokowi kepada bangsa ini.
Sebenarnya, jika  kita mau merenung lebih mendalam, pilihan politik Kaesang yang berbeda dengan Jokowi dan Gibran tidak serta-merta terjadi begitu saja.
Bahkan, sudah jauh-jauh hari Jokowi sudah memberikan isyarat keberpihakan politiknya kepada Prabowo Subianto yang tak lain Ketua Umum Partai Gerindra. Â Tentu saja, isyarat Jokowi ini sangat disayangkan PDIP, yang dalam urusan politik menganggap Gerindra adalah pesaingnya.Â