Hari ini, Minggu 13 Agustus 2023 atau tepat empat hari jelang hari ulang tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, empat partai politik, yakni Partai Gerindra (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar (Golkar), dan Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi mengukuhkan sebagai salah satu koalisi partai untuk konstelasi Pilpres 2024. Artinya, panggung koalisi partai yang akan bertarung di Pilpres 2024 sudah komplet.Â
Ada 3 partai koalisi yang menyatakan siap mengusung Capresnya masing-masing, di antaranya selain empat partai di atas, ada koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS yang kadung mengusung Anies Baswedan.Â
Sedangkan koalisi sisanya yang hanya terdiri dari dua partai, PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Secara hitung-hitungan jumlah ambang batas yang dipersyaratakan UU, ketiga koalisi tersebut sudah dianggap memenuhui syarat 20% perolehan suara partainya di Parlemen.
Lantas, apakah Pilpres 2024 nanti bakal diikuti tiga pasangan capres dan Cawapres? Belum tentu!
Koalisi Perubahan dan Persatuan yang dipelopori Partai Nasdem, nyatanya belum memiliki suara bulat untuk memilih bakal Cawapres pendamping Anies.Â
Ada tarik ulur di dalam tubuh koalisi. Partai Demokrat sendiri sangat menginginkan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang akan mendampingi Anies Baswedan.Â
Begitu juga PKS yang menginginkan Ahmad Heryawan sebagai bakal cawapres Anies.
Makin alot pula koalisi ini ketika Nasdem juga tidak menghendaki AHY atau Aher sebagai pendamping Anies. Nah, loh!