Anda mau percaya atau tidak, saat ini Timnas sepak bola Maroko sudah merasa berada di atas angin. Dan, anggapan itu sah-sah saja. Terlebih lagi, Â Maroko sudah membuktikan dirinya, bukan hanya mampu mewujudkan mimpi mewakili Afrika di Piala Dunia Qatar 2022, melainkan juga Maroko telah membuktikan bahwa siapa pun bisa bermain bola.Â
Jadi, bagi Maroko, sepak bola  bukan hanya milik bangsa-bangsa di Eropa atau Amerika Latin.
Tentu saja, kita semua harus bisa memaklumi, karena tidak ada yang memprediksi timnas berjuluk Singa Atlas ini akan mampu mencapai babak semifinal. Bahkan, Â Maroko-lah negara Afrika pertama yang mampu menembus babak empat besar Piala Dunia.Â
Ya, seperti dugaan Anda, kita justru mengira Mesir dengan Mohammad Salah yang bertandang ke Qatar. Namun, justru Mesir atau bahkan Italia hanya menjadi penonton di depan layar televisi.
Jika kita mau sedikit menengok ke belakang, timnas Maroko sebenarnya kemampuannya tidak jauh-jauh juga kemampuan yang dimiliki timnas Indonesia.Â
Apa yang saya katakan ini cukup beralasan. Setidaknya, timnas Indonesia bahkan pernah mengalahkan Maroko 1-0 di babak penyisihan turnamen Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Palembang, Sumatera Selatan. Meskipun, akhirnya timnas Indonesia kemabli bertemu Maroko di babak final, dan saat itu Maroko yang memenangkan pertandingan ISG 2013.
Ketika itu, seperti dilansir Bolasport.com (7/12/2022), timnas PSSI yang dilatih Rahmad Darmawan, bermaterikan pemain U-23 seperti Syamsir Alam, Kurnia Meiga, Andritany Ardhiyasa, Manahati Lestusen, Andik Vermansah, hingga Alfin Tuasalamony.
Namun, tentu saja sepakbola Maroko saat ini sudah jauh berbeda, sudah beberapa langkah lebih maju. Dan, timnas kita pun sudah tak lagi bisa menganggap enteng tim berjuluk Singa Atlas tersebut.
Bukan itu saja, dari skuad yang tampil di Qatar 2022 ini, nyatanya tidak ada satu pun pemain Maroko alumnus partai kontra Timnas Indonesia di Islamic Solidarity Games 2013 lalu. Artinya, regenerasi sepakbola Maroko juga bisa dikatakan lebih baik, karena terkadang, kita masih melihat timnas kita selalu diisi oleh pemain yang itu-itu saja.