Tentu saja, gas yang melalui pipa ini lebih murah harganya, karena diproduksi di dalam negeri, sedangkan elpiji adalah produk impor.
Selain gas alam, bahan bakar pengganti elpiji juga bisa berasal dari DME (Dimethyl Ether). DME adalah proses gasifikasi dari batu bara. Nah, jumlah batu bara yang kita miliki sangat besar. Tentu saja jika proses gasifikasi batubara ini dilakukan, menurut Menteri BUMN Erick Thohir, Indonesia akan menghemat cadangan devisa hingga Rp 9,7 triliun per tahun dan menyerap 10 ribu tenaga kerja.Â
"Gasifikasi batu bara memiliki nilai tambah langsung pada perekonomian nasional secara makro. Akan menghemat neraca perdagangan, mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG, dan menghemat cadangan devisa," kata Erick, seperti dilansir CNBCIndonesia.com (11/05/2021).Â
Nah, terakhir dari penulis, jika masyarakat ingin lebih menghemat dan tentu saja cara ini yang pernah diutarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu masyarakat bisa beralih dari kompor gas  menjadi kompor induksi.
Dengan menggunakan kompor induksi, kita tak perlu lagi membeli gas subsidi maupun nonsubsidi, karena kompor induksi hanya menggunakan tenaga listrik. Selain lebih aman karena tidak mengeluarkan api, kompor induksi juga bisa dikatakan lebih hemat dari gas.Â
Setidaknya, kata Erick, kita bisa menghemat 20% bila dibandingkan memasak dengan menggunakan kompor gas LPG.
Bagaimana menurut Anda?Â
Ayo berhemat, bukan untuk kita saja, tapi juga untuk negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H