Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Munculnya Virus Corona Seharusnya Menyadarkan Kita, Ada Virus Lain yang Lebih Berbahaya?

4 Maret 2020   16:30 Diperbarui: 4 Maret 2020   16:40 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi virus corona(Shutterstock) /Kompas.com

Wabah Virus Corona, Mengapa harus Ditakuti?

Virus Corona (Covid-19) yang mewabah di Wuhan, Tiongkok, setidaknya telah menggetarkan rasa takut kita sebagai manusia. Memang, tidak seperti perang yang terjadi di Timur Tengah, di mana kita yang berada di Indonesia ini, mungkin tidak begitu terkena langsung dampaknya, misalnya mendengar desingan peluru dan letusan bom, atau melihat mayat-mayat bergelimpangan di medan pertempuran.

Namun, berbeda dengan Virus Corona. Meskipun wabahnya terjadi di Tiongkok, yang jauhnya ribuan kilometer dari Indonesia,  virus mematikan Covid-19 ini tak pelak membuat panik kita semua. Terlebih lagi, sudah ribuan orang yang terpapar Corona, dinyatakan meninggal dunia. Bahkan, hingga saat ini, virus Corona ini sudah menyerang ke-73 negara di dunia, termasuk juga Indonesia.

Apa pun yang terjadi, tak sepatutnya kita terbawa arus dan ikut panik. Kepanikan justru akan membuat segalanya tidak menjadi lebih baik. Karena diserang rasa panik, banyak orang memborong masker dan juga hand sanitizer. 

Kepanikan pula, yang membuat sebagian orang tergoda untuk memborong kebutuhan makan sehari-hari. Bahkan, sampai-sampai menimbun bahan makanan yang dibelinya itu, karena adanya ketakutan bila keluar rumah akan terpapar virus yang kini menjadi pusat perhatian dunia.

Ketakutan pada wabah Corona, janganlah lantas membuat kita lalai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Bayangkan saja, apa yang akan terjadi, apabila si kaya dengan duitnya memborong semua masker yang ada di pasaran. Akibatnya, tentu saja si miskin dengan dana yang sangat terbatas, tak lagi bisa memiliki masker untuk melindungi diri dan keluarganya dari paparan virus Corona, karena hukum ekonomi akhirnya berlaku di saat-saat kritis seperti itu.

Dengan kata lain, bukan Corona yang menjadi mesin pembunuh, melainkan kita sendirilah yang membiarkan orang lain mati sia-sia karena tak terlindungi dari paparan virus Corona yang kian mewabah.

Apakah Pemerintah ikut panik? Yang pasti, Pemerintah telah bertindak cepat, yaitu dengan menutup sementara penerbangan dari atau ke Tiongkok yang dianggap sebagai sumber Corona. 

Mengevakuasi WNI, baik yang ada di Tiongkok maupun di kapal pesiar. Tentru saja, Pemerintah Cina, melalui duta besarnya di Jakarta menganggap apa yang dilakukan Pemerintah kita itu, dianggapnya berlebihan. Namun, sebagai bentuk kewaspadaan, Pemerintah memang tak bisa mengambil risiko sekecil apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun