Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Amien Rais dalam People Power "Enteng-entengan" dan Jejak Perebutan Kekuasaan

29 Mei 2019   13:48 Diperbarui: 29 Mei 2019   14:12 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Rais/Foto: Antara/Aprillio Akbar

Mungkinkah pihak Kepolisian salah dalam mempersangkakan makar atas apa-apa yang telah dilakukan Eggi Sudjana atau Kivlan Zein?  Atau mungkinkah Kepolisian akan luluh ketika sang pencetus "people Power" yang tidak lain Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menjelaskan makna people power yang disuarakan sebagai people power "enteng-entengan". Bukan upaya makar atau merebut kekuasaan.

Mungkin saja sebagian orang akan mempercayai apa yang dikatakan Amien Rais. Namun, jika kita menengok rekam jejak Amien Rais, kecurigaan akan adanya upaya makar bisa jadi sangat beralasan.


Seperti kita ketahui, jatuhnya Presiden Suharto di tahun 1998, tak lain dari adanya gerakan Reformasi, dimana saat itu nama Amien Rais, sepertinya tak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa ini.

Bahkan, setelah reformasi berjalan, yang ditandai berlangsungnya pemilihan umum untuk pertama kalinya pasca jatuhnya rezim Suharto, dimana ketika itu PDI Perjuangan (PDIP) menjadi pemenang. Kenyataannya, Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri tidak bisa menjadi Presiden ke-4. 

Tak bisa dipungkiri, adanya keterlibatan Amien Rais dengan Poros Tengah-nya yang menempatkan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Presiden, sedangkan Megawati harus puas di kursi Wakil Presiden.

Dalam perjalanannya, sebagai Ketua MPR, Amien Rais juga dianggap punya andil dalam menurunkan Gus Dur sebagai Presiden, dan menggantikannya dengan Megawati.

Dari serangkaian hal di atas, bukan tidak mungkin "people Power" yang digagas Amien Rais muaranya pada pergantian Presiden. Jadi, kalau mantan Ketua PAN itu mengatakan hanya enteng-entengan, tentu saja tak bisa kita percayai sepenuhnya. Apalagi, sejak jauh-jauh hari, mantan Ketua MPR ini selalu mewacanakan pergantian Jokowi.

Foto Neno Warisman dan Amien Rais mengenkan kaos #2019GantiPresiden/Portal-Islam.id
Foto Neno Warisman dan Amien Rais mengenkan kaos #2019GantiPresiden/Portal-Islam.id
Bagaimana kemudian  pihak Kepolisian meminta pertanggungjawaban atas apa-apa yang pernah dilontarkan Amien Rais, sepertinya tidak begitu mudah. Namun, jika pihak Kepolisian benar-benar berpegang teguh pada hukum dan undang-undang yang berlaku, maka tak perlu lagi ada keraguan. Semuanya bisa diuji di pengadilan secara terbuka dan transparan.

Salam dan terima kasih!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun