Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Tanya di Balik Ijtima Ulama dan Keislaman Prabowo?

28 Februari 2019   14:07 Diperbarui: 28 Februari 2019   16:43 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto dan Habib Rizieq di Mekkah/sumber: EraMuslim.com

Pandangan bahwa HRS melalui Ijtima Ulama lebih memilih Prabowo Subianto sebagai bakal capres yang didukung untuk menghadapi Presiden Petahana Joko Widodo (Jokowi), tak terlepas dari begitu ngototnya Prabowo mengunjungi HRS di Mekkah, Arab Saudi.

Hal ini pula, yang membuat beberapa anggota, bahkan termasuk penasehat Persaudaraan Alumni 212 Usamah Hisyam mengundurkan diri karena tidak menyepakati keputusan yang dianggap sepihak itu. 

Menurutnya, gerakan PA 212 sudah tidak sesuai dengan semangat awal, yakni aksi bela Islam yang berangkat dari esensi Al Maidah 51.

Prabowo Subianto menandatangani pakta integritas Ijtima Ulama II (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)
Prabowo Subianto menandatangani pakta integritas Ijtima Ulama II (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Maklum, jika dilihat dari ukuran keislaman, maka ada nama lain yang lebih mencerminkan keislaman jika dibandingkan nama Prabowo Subianto. Menurut Usamah, PA 212 seharusnya memilih capres yang merupakan sosok muslim kaffah atau sempurna sesuai Al Maidah 51.

Bahkan, Prabowo bisa dikatakan sebagai orang yang lebih dekat dan lebih memahami ajaran agama yang dianut keluarga besarnya, yaitu Kristen.

Seperti kita ketahui, Prabowo dilahirkan dari seorang ibu Kristiani. Dua kakak dan juga adiknya Hashim Djojohadikusumo bukanlah penganut Islam. Dengan kata lain, sejak kecil Prabowo memang sudah dididik dari keluarga dan disekolahkan yang jauh dari ajaran Islam.

Dan, Prabowo belakangan baru disebut beragama Islam ketika mengawini putri Presiden ke-2 Soeharto, yakni Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal dengan Titiek Soeharto pada 8 Mei 1983 silam.

Oleh karena itu, jika ada anggapan bahwa Prabowo Subianto adalah capres yang mewakili mayoritas umat Islam Indonesia, dan diusung untuk menghadapi Jokowi yang dianggap "musuh Islam" adalah sebagai pandangan yang keliru, bahkan justru menyesatkan.

Bukankah keputusan Jokowi yang menggandeng KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya, yang tak lain adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai langkah Jokowi  menghormati ulama, dan mengajak Sang Kiai yang ahli ekonomi syariah itu untuk membangun Indonesia kedepan secara Islami?

Segalanya, akan kita ketahui jika kita mau melihat rekam jejak masing-masing calon. Pilihlah yang taat beribadah, itu jika Anda benar-benar memilih karena Islamnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun