Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reuni Alumni 212, Ray Rangkuti: Itu Sudah Jelas Politik, Tak Ada Hubungannya dengan Agama!

28 November 2018   17:34 Diperbarui: 28 November 2018   17:40 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ksi 212 di Monas 2016/Tirto.id

Siapa bilang reuni aksi 212 yang akan dilangsungkan 2 Desember 2018 di lapangan Monas merupakan gerakan untuk membela kepentingan umat Islam Indonesia? Reuni ini hanya menggunakan topeng agama yang memang sengaja goreng sejak Joko Widodo menjadi Presiden. Setidaknya, mulai Pilpres 2014 itulah, Jokowi sudah dianggap memusuhi Islam, sehingga itu terus berlanjut hingga menjelang Pilpres 2019.

Jadi, ketika awal aksi 212 yang dilaksanakan pada 2 Desember 2016, dimana saat itu ada keinginan menghukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena ucapannya di Kepulauan Seribu  yang dianggap menistakan agama. Namun, perlu diketahui, bukankah sebelum aksi itu, sudah ada gerakan yang ingin melengserkan Ahok dari Balai Kota?

Dengan kata lain, kita sepakat bahwa reuni Alumni 212, seperti yang dikatakan Ray Rangkuti. Direktur Lingkar Madani (LIMA) Indonesia itu menilai kegiatan reuni Alumni 212 yang rencananya digelar pada 2 Desember 2018 adalah murni kegiatan politik dan tak ada hubungannya dengan agama.

Karena itu, Ray menilai agenda reuni Alumni 212 sudah kehilangan relevansinya, karena Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap sebagai pemicu lahirnya aksi ini dua tahun lalu sudah mendapat hukumannya dalam kasus penistaan agama.

"Politik, itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya," ujar dia di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (21/11).

Untuk diketahui, reuni Alumni 212 ini juga mengikutsertakan kekuatan politik yang berada di belakang koalisi capres tertentu, yaitu Prabowo-Sandi. Beberapa pentolan penggerak reuni Alumni 212 ini masuk dalam tim sukses Prabowo-Sandi. Jika saja kita mau sedikit berpikir lebih jernih, mana kiranya dari kedua pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2019 yang mengadopsi kekuatan ulama? 

Tentu saja,tak ada keraguan bahwa Jokowi sudah melakukan itu. Siapa yang tak mengenal KH Ma'ruf Amin. Jadi, Jokowilah capres yang mengajak ulama untuk sama-sama membangun negeri tercinta ini untuk lima tahun kedepan.

sumber:

CNNIndonesia. com (21/11/2018) "Reuni Aksi 212 Dinilai untuk Kepentingan Politik"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun