Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Salah Urus dan Tidak Mengakar, Itukah Alasan PKS Bubar?

4 November 2018   13:08 Diperbarui: 4 November 2018   14:15 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sohibul Iman dan Fahri Hamzah/ Diolah dari Sohibuliman.com dan Acehsatu.com

Prediksi Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan bubar, bukanlah prediksi tanpa hitung-hitungan politik. 

Menurut Fahri, PKS yang sekarang ini memang sudah rusak dari dalam tubuhnya sendiri. PKS, bukan dirusak karena adanya persoalan hukum, seperti yang dialami partai lain.

Selain menurut Fahri, PKS juga merupakan salah satu partai yang diprediksi tidak akan lolos dari ambang batas parlemen (Parlementary Treshold) di Pemilu 2019. Hal ini sesuai dengan hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang dilakukan pada rentang waktu 19 April-5 Mei 2018.

Dan, nyatanya bukan hanya LIPI, Lingkaran Survei Indonesia ( LSI) Denny JA juga menunjukkan hasil survei yang sama. PKS tidak akan lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Survei ini dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 yang melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi di Indonesia.

Dari PK ke PKS, Hanya Berganti Baju

Seperti diketahui. PKS (yang sebelumnya bernama Partai Keadilan atau PK) juga pernah mengalami nasib yang sama, yakni tidak lolos Parlementary Treshold pada tahun 1999. Oleh karena itu, di Pemilu lima tahun berikutnya, PK berganti nama menjadi PKS seperti yang kita kenal sekarang ini.

Meskipun awalnya tak lolos parlemen, soliditas anggota dan kader partai masih tetap terjaga, sehingga ketika berubah menjadi PKS dan kembali ke parlemen, orang-orang yang terlibat di dalamnya adalah orang-orang yang sama yang ada di PK.  

Namun, apa yang dialami PKS saat ini sangatlah jauh berbeda. Bila PKS diprediksi tak lolos ke parlemen, bukan berarti pada pemilu selanjutnya gerbong PKS akan berisi penumpang yang sama. PKS yang sekarang ini tidak akan sama dengan PKS lima tahun berikutnya. Itu pun jika masih ada yang akan menghidupkan kembali PKS, dengan tetap ideologi yang sama sebagai Partai Islam.

Fahri Hamzah dalam Musyawarah KAKAMMI Arah Baru Indonesia/sumber:JurnalPublik.com
Fahri Hamzah dalam Musyawarah KAKAMMI Arah Baru Indonesia/sumber:JurnalPublik.com
PKS Berada di Ujung Tanduk

Seperti yang juga dikatakan Fahri Hamzah, nasib PKS sekarang ini seperti berada di ujung tanduk. Alasan Fahri, partai pimpinan Muhammad Sohibul Iman ini telah rusak tanpa ada masalah hukum yang menerpa. Meskipun sebelumnya PKS didera kasus korupsi Luthfi Hasan Ishaaq, menurut Fahri, PKS yang sekarang ini jauh lebih terpuruk.

"Enggak pernah. PKS itu dalam titik nadir keadaannya sekarang ini. Padahal, keadaan baik. Dulu ya kami kena kasus LHI (Luthfi Hasan Ishaaq), ditangkap dia, tapi kami bisa dapat Jawa Barat, Maluku Utara, Sumatera Utara, kami bisa dapat dalam keadaan sulit," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun