Oleh: Syakira Rizka Maulida
Perkembangan pesat teknologi telah mengubah lanskap media secara drastis, dengan menciptakan lingkungan digital yang kompleks. Seperti yang dikatakan oleh McLuhan bahwa "medium is the message" yakni media layaknya sebuah wadah yang memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan informasi dengan membentuk persepsi dan pemahaman kita terhadap pesan tersebut. Dalam hal ini media tidak hanya menjadi alat komunikasi saja, namun juga membentuk cara kita berpikir, berperilaku, dan memandang dunia. Seperti halnya, televisi yang mengubah cara masyarakat menghabiskan waktu luang dan berinteraksi satu sama lain. McLuhan berpendapat bahwa teknologi sebagai eksistensi diri dimana Ketika kita dapat menggunakan teknologi tertentu, kita juga mengalami perubahan dalam cara merasakan, berpikir dan juga bertindak.
Di zaman era digital ini, perkembangan pesat teknologi telah mengintegrasikan media sosial dan platform daring kedalam kehidupan sehari-hari. Transformasi ini tidak hanya memudahkan akses informasi, namun juga merekonstruksi tatanaan sosial. Akan tetapi, dari perspektif teknologi media, teknologi digital tidak hanya berperan sebagai alat melainkan juga membentuk landasan baru bagi interaksi sosial dan kogntif manusia. Perspektif ekologi media, yang pertama kali diperkenalkan oleh Neil Postman, memberikan wawasan penting untuk memahami bagaimana media, sebagai bagian dari ekosistem sosial, mempengaruhi cara kita berpikir, berinteraksi, dan bahkan membentuk struktur sosial. Melalui teknologi digital, Postman menyatakan bahwa informasi kini dapat diakses dalam hitungan detik, memungkinkan komunikasi tanpa batas ruang. Namun, perubahan ini juga menimbulkan beberapa konsekuensi negatif yang perlu diperhatikan.
Teori Ekologi Media
Teori ekologi media merupakan suatu pendekatan yang memahami terkait bagaimana media dan teknologi mempengaruhi kehidupan manusia secara keseluruhan. Teori ini dikembangkan oleh McLuhan yang terkenal dengan ungkapannya iatu "medium is the message" yang menunjukkan bahwa cara informasi yang disampaikan oleh media memiliki arti dan dampak yang sama pentingnya yang bermaksud bahwa media itu sendiri mengubah cara ita memandang dan memahami dunia dengan membentuk pola komunikasi, perilaku dan struktur sosial. Asumsi teori ini melihat bahwa pendekatan ekologi media memandang media sebagai bagian dari ekosistem yang saling terkait dengan berbagai aspek kehidupan manusia, seperti budaya, politik, ekonomi, dan lingkungan fisik. Dalam pandangan ini, setiap perubahan media atau teknologi membawa dampak ekologis, mengubah cara manusia berkomunikasi, berinteraksi, dan bahkan cara mereka berpikir.dalam teori ekologi media, terdapat 3 jenis lingkungan yang saling berinteraksi, yaitu:
- Lingkungan Biofisika (Alam), Lingkungan biofisik itu kayak dunia nyata kita sehari-hari, yang terdiri dari udara, air, tanah, dan semua makhluk hidup. Ini adalah dunia yang sudah ada sebelum manusia ada dan diatur oleh hukum alam. Semua makhluk hidup, termasuk kita, hidup dan bergantung pada lingkungan ini. Lingkungan juga yang menentukan bagaimana kita hidup, misalnya kita bisa dapat makanan dan air dari mana, atau bagaimana cuaca di tempat kita tinggal
- Lingkungan Teknologi, Lingkungan teknologi mencakup seluruh artefak buatan manusia yang dirancang untuk memodifikasi lingkungan fisik. Mulai dari alat sederhana hingga sistem kompleks, teknologi telah memungkinkan manusia untuk meningkatkan efisiensi, memperluas kapasitas, dan mengubah lanskap alam. Perkembangan teknologi pertanian, misalnya, telah mendorong urbanisasi dan kompleksitas sosial. Di era digital, teknologi informasi telah merevolusi komunikasi, ekonomi, dan struktur sosial
- Lingkungan Simbolis, Lingkungan simbolik adalah ranah unik manusia yang terdiri dari sistem tanda dan simbol. Bahasa, sebagai sistem simbol yang paling kompleks, memungkinkan kita untuk berkomunikasi, berpikir abstrak, dan membangun realitas sosial. Simbol-simbol lainnya, seperti gambar dan gerakan, juga berperan penting dalam membentuk identitas budaya dan kohesi sosial.
Perubahan Teknologi
Dalam penelitian yang disampaikan oleh Neil Postman dengan judul Five Things We Need to Know About Technological Change terdapat 5 idea mengenai perubahan teknologi dan dampaknya, seperti:
- First Idea, Perkembangan teknologi selalu menghadirkan dilema antara manfaat dan kerugian. Setiap inovasi teknologi pada dasarnya merupakan sebuah pertukaran. Di satu sisi, teknologi memberikan kemudahan dan efisiensi, tetapi di sisi lain, teknologi juga dapat menimbulkan dampak negatif. Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi, misalnya, dapat mengurangi kemampuan manusia untuk berinteraksi secara langsung dan menyelesaikan masalah tanpa bantuan teknologi.
- Second Idea, Dampak teknologi tidaklah merata, dan setiap inovasi teknologi membawa bias tertentu yang dapat memengaruhi cara kita berpikir dan berinteraksi dengan dunia. Teknologi tidak hanya berfungsi sebagai alat, tetapi juga membentuk cara kita memahami realitas. Sebagai contoh, teknologi cetak telah mengubah cara manusia mengakses informasi dan berinteraksi secara sosial. Demikian pula, televisi telah merevolusi cara kita menerima informasi dan hiburan, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat
- Third Idea, Perubahan teknologi memiliki sifat ekologis, yang berarti bahwa teknologi tidak hanya menambahkan elemen baru ke dalam kehidupan kita, tetapi juga mengubah segalanya secara menyeluruh. Setiap bentuk teknologi membawa dampak yang luas, yang dapat memengaruhi struktur sosial dan budaya. Postman menekankan pentingnya untuk memahami bahwa teknologi dapat mengubah cara kita hidup dan berinteraksi, bukan sekadar menambah alat baru ke dalam kehidupan kita.
- Fourth Idea, Teknologi seringkali dipandang sebagai suatu yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Pandangan ini dapat membuat kita menjadi pasif dan menerima begitu saja segala perubahan yang dibawa oleh teknologi. Postman mengingatkan kita akan pentingnya sikap kritis terhadap teknologi, agar kita dapat memanfaatkannya secara optimal dan menghindari dampak negatifnya
- Fifth Idea, Â Postman menekankan pentingnya kesadaran kritis terhadap dampak teknologi dalam kehidupan manusia. Sejarah telah menunjukkan bahwa perubahan teknologi seringkali terjadi tanpa disadari dan berakibat pada hilangnya nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. Oleh karena itu, Postman mengajak kita untuk tidak hanya menjadi konsumen pasif teknologi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang bijaksana dalam memanfaatkan teknologi
Konsekuensi Negatif Media dalam Perubahan Teknologi
Dalam kajian ekologi media, kita mengenal adanya tiga jenis lingkungan: biofisik, teknologi, dan simbolis yang masing-masing berperan penting dalam membentuk kehidupan sosial. Namun, perkembangan teknologi digital membawa dampak negatif yang memengaruhi ketiga lingkungan ini, terutama lingkungan teknologi dan simbolis, yang pada akhirnya berimbas pada kohesi sosial dan kualitas interaksi manusia.
- Ketergantungan pada eknologi, Ketergantungan yang besar pada teknologi dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk berfungsi tanpa perangkat digital. Hal ini bisa berujung pada hilangnya keterampilan dasar serta kemampuan beradaptasi dalam situasi yang tidak melibatkan teknologi.
- Dampak pada Budaya dan Nilai, Kemajuan teknologi dapat memengaruhi cara orang berinteraksi dengan budaya dan nilai-nilai mereka. Media baru, misalnya, dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap tradisi dan norma sosial, yang berpotensi menyebabkan hilangnya nilai-nilai budaya yang penting.
- Pengaruh terhadap Perhatian dan Konsentrasi, Media digital sering dirancang untuk segera menarik perhatian pengguna, yang dapat mengurangi kemampuan individu dalam berkonsentrasi pada tugas yang lebih rumit. Hal ini dapat berdampak pada produktivitas dan kualitas pembelajaran.
- Dampak pada Kesehatan Mental, Paparan berlebihan terhadap media sosial dan konten digital dapat memicu masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Perbandingan sosial yang sering terjadi di platform media sosial juga bisa membuat seseorang merasa tidak puas dengan diri sendiri.
- Isolasi Sosial, Meskipun teknologi memudahkan komunikasi, hal ini juga bisa menyebabkan isolasi sosial. Banyak orang lebih memilih berinteraksi secara daring daripada bertatap muka, yang dapat menurunkan kualitas hubungan interpersonal dan rasa kebersamaan dalam komunitas.
- Penyebaran Misinformasi, Teknologi mempermudah penyebaran informasi, namun juga memfasilitasi penyebaran berita palsu dan misinformasi. Ini bisa menimbulkan kebingungan di masyarakat dan memengaruhi pandangan serta keputusan publik secara negatif.
- Penurunan Kualitas Informasi, Dengan berkembangnya media digital dan platform sosial, informasi sering kali disajikan dalam format yang menarik tetapi kurang mendalam. Berita yang disajikan secara sensasional untuk menarik perhatian dapat mengurangi kualitas dan keakuratan informasi yang diterima.
Kesimpulan
Perubahan teknologi yang pesat telah membentuk sebuah ekosistem media baru yang memengaruhi cara manusia berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dalam masyarakat. Perspektif ekologi media, yang digagas oleh McLuhan dan diperkuat oleh pandangan Neil Postman, menyoroti bahwa media tidak hanya bertindak sebagai alat komunikasi, tetapi juga membentuk struktur sosial serta pola pikir kita. Kemudahan dan akses tanpa batas dalam era digital membawa banyak manfaat, namun di balik itu terdapat konsekuensi negatif yang signifikan, seperti ketergantungan pada teknologi, penurunan kualitas informasi, isolasi sosial, dan dampak pada kesehatan mental. Ketiga jenis lingkungan dalam ekologi media biofisik, teknologi, dan simbolis dapat terpengaruh oleh perkembangan ini, terutama dalam hal kohesi sosial dan kualitas interaksi manusia.
Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kritis dalam memanfaatkan teknologi digital, agar dampak negatifnya bisa diminimalisir dan masyarakat dapat menavigasi perubahan ini secara bijaksana. Dengan memahami peran media dalam ekosistem sosial, kita bisa lebih bijak dalam menghadapi tantangan yang dihadirkan oleh era digital serta memelihara nilai-nilai budaya dan sosial yang esensial bagi kehidupan bersama.
Sumber
Haryati, H. (2012). Ekologi Media di Era Konvergensi. Observasi, 10(2).
Logan, R. K. (2010). Understanding new media: extending Marshall McLuhan. Peter Lang.
Postman (1998). Five Things We Need to Know About Technological Change. https://web.cs.ucdavis.edu/~rogaway/classes/188/materials/postman.pdf
Tarigan, R. (2024). Media Pembawa Perubahan: Tinjauan atas Teori Ekologi Media. Jurnal Lectura, 1(1), 1-10.
McLuhan, M., & Gordon, W. T. (2005). Marshall McLuhan. Ginko Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H