TAREEM (Talk Show Ramadhan Kareem) MA Al-Maarif Singosari

TAREEM merupakan Kegiatan pondok ramadhan yang digelar pada Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah oleh Madrasah Aliyah Al-Maarif. Acara diselenggarankan pada tanggal 15-16 Maret 2024 selama dua hari dengan mengangkat tema "Puasa Keren Ala Gen Z" yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi. Bertempat di Gedung Auditorium H. Mahmud Yunus, YPA Singosari Acara dimulai pukul 07:30 WIB, dipimpin oleh Dua MC yang juga merupakan siswi-siswi dari yakni Sayyida Kamila (X 1) dan Dewi Arini (XI IPS 3) acara semakin meriah dan penuh semangat. Penampilan grup Al-Banjari yang syahdu menjadi awal dibukanya acara TAREEM yg dilanjutkan dengan khotmil Qur'an, dan istighosah Bersama yang dipimpin oleh Bapak Ahmad Istiono, S.Pd. dilanjutkan dengan sambutan hangat oleh Kepala Madrasah, H. Abdul Kadir, M.H. beliau mengucapkan Rasa Syukur karena dapat terselenggaranya kegiatan Ramadhan yang sudah menjadi rutinitas di MA Al-Maarif, beliau mengatakan "Kita semua berharap kegiatan TAREEM 2024 ini akan memberikan  Asar bagi kita semua sehingga akan menambah semangat kita  dalam menghadapi kehidupan dan mengisi kehidupan ini tentunya dalam Upaya untuk mencari Ridho Allah swt". Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Al-Maarif (YPA) Singosari, KH. Anas Noor, M.H, sekaligus membuka acara.

 Hari pertama Pelaksanaan TAREEM diisi oleh pemateri Dr. Hj. Amidatus Sholihah Jamil, M.Pd dan dibimbing oleh Moderator Muhammad Afrin Hidayatullah yang sukses membuat suasana berbincang-bincang menjadi asyik dan penuh semangat serta antusias dari para hadirin.

Dear Gen Z: Puasa Bukan Hanya Menahan Lapar Loh...  Merupakan tema talk show yang disampaikan oleh Pemateri pada hari pertama. "Pada saat Puasa Ramadhon, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka di tutup dan setan-setan di kerangkeng (dibelenggu), dan di dalam bulan ramadhon terdapat 1 malam yang kebaikannya melebihi seribu bulan, yiatu "Malam Lailatul Qadar". Di dalam puasa Ramadhan itu kita diajarkan untuk dua hal, yang pertama adalah Syukur dan yang kedua adalah sabar. Syukur dan sabar adalah dua hal yang akan kita dapatkan Ketika kita melaksanakan puasa Ramadhon. Bagaimana kita menghadapi setiap lika-liku kehidupan kita dengan penuh rasa Syukur".

Acara pertama ditutup dengan penampilan Nasyid dari siswa dan siswi Ma Al-Maarif yang sukses membawakan lagu sehingga hadirin menikmati dengan senang dan gembira.

Hari kedua pelaksanaan kegiatan TAREEM dimulai dengan istighosah Bersama. Suasana menjadi semakin khidmat Ketika seluruh siswa-siswi madrasah Bersama-sama melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang menggema ke seluruh ruangan. Dilanjutkan dengan pembacaan Do'a khotmil Qur'an yang dipimpin oleh Bapak Ahmad Istiono, S.Pd.I. selanjutnya, Tim Nasyid MA Al-Maarif Singosari ikut menampilkan suara emas mereka yang sukses membawa hadirin ikut bernyanyi berasama-sama. Dilanjutkan dengan pengarahan singkat oleh kapolsek Singosari, Kompol Masyhur Ade, S.I.K., M.H. ia menyinggung insiden tawuran berkedok perang sarung yang terjadi di jalan masjid, Singosari. ia juga menghimbau kepada seluruh siswa-siswi madarasah Aliyah untuk tidak ikut dalam kegiatan yang negatif. Selain itu, ia juga menjelaskan tentang hukungan pidana bagi pelaku tawuran.

TAREEM hari kedua, di isi oleh pemateri Dr, KH. Ahda Arafat, M.Pd., dengan dipandu oleh moderator, M. Aditya Dahlan (XII IPA 1). Berbincang asyik Bersama materi tentang peluang dan tantangan Gen Z menyongsong masa depan. Pemateri menjelaskan bahwa Gen Z harus benar-benar memahami keadaanya sendiri karena ada masanya remaja itu labil dan berkeinginan untuk memberontak keadaan."kalian semua harus husnudzon dengan masa depan. Sejelek apapun masa lalu kalian, bagaimanapun kondisi kalian sekarang, yakinlah Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi kalian di masa depan"

Akhir acara ditutup dengan foto Bersama. Guru dan staf Madrasah lainnya berfoto Bersama pemateri. Suksesnya TAREEM tahun ini bukan hanya sekedar acara rutin madrasah, namun acara TAREEM merupakan sebuah momentum bagi seluruh siswa-siswi Gen Z untuk menunjukkan bahwa puasa Ramadan bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang bagaimana memperkaya jiwa dengan ilmu maupun kebersamaan.

dok. pri