Mohon tunggu...
SYAKILLA ZAHRA
SYAKILLA ZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Pembentukan Diri: Konsep Diri, Moral, Emosi, Sikap, Nilai, dan Kreativitas dalam Tumbuh Kembang Anak

8 November 2024   01:00 Diperbarui: 8 November 2024   01:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Perkembangan Konsep Diri
Pengertian Konsep Diri Konsep diri adalah pemahaman individu tentang dirinya, mencakup aspek fisik (penampilan, kesehatan), psikologis (cara berpikir, kepribadian), sosial (interaksi sosial, peran sosial), dan emosional (perasaan terhadap diri sendiri). Konsep diri terbentuk melalui pengalaman pribadi dan interaksi dengan lingkungan. Misalnya, jika seorang anak mendapat pujian di sekolah, ia mungkin mengembangkan konsep diri sebagai anak yang cerdas atau mampu.

Jenis-jenis dan Aspek Konsep Diri

Konsep diri positif: Individu merasa percaya diri, mampu, dan berharga. Contoh: Anak yang merasa ia pandai matematika karena sering dipuji akan memiliki konsep diri positif dalam bidang akademik.
Konsep diri negatif: Individu merasa tidak mampu atau rendah diri. Contoh: Anak yang sering dikritik karena kesalahannya bisa merasa tidak berharga.
Aspek konsep diri meliputi:

Fisik: Persepsi terhadap penampilan dan kesehatan diri.
Sosial: Cara individu melihat hubungan dan perannya dalam kelompok.
Moral: Penilaian atas etika atau sikap moral terhadap dirinya.
Psikologis: Cara berpikir dan kepribadian.
Perkembangan Konsep Diri Konsep diri berkembang sejak kecil dan dipengaruhi oleh pengalaman serta umpan balik dari orang tua, teman, dan guru. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan positif cenderung memiliki konsep diri yang lebih kuat dan positif.

Fungsi Konsep Diri Konsep diri membentuk keputusan, sikap, dan perilaku individu. Seseorang dengan konsep diri yang kuat dan positif biasanya berani menghadapi tantangan dan memiliki tujuan hidup yang jelas.

Konsep Diri dan Pengaruhnya terhadap Tingkah Laku Konsep diri positif mendorong perilaku yang percaya diri dan optimis, sementara konsep diri negatif dapat mengakibatkan rasa rendah diri. Misalnya, siswa yang merasa pandai akan lebih aktif di kelas, sedangkan siswa dengan konsep diri negatif mungkin takut berbicara.

Konsep Diri yang Sehat Konsep diri sehat adalah keseimbangan antara penerimaan diri dan keinginan untuk memperbaiki diri. Orang dengan konsep diri sehat bisa menerima kekurangannya sambil tetap termotivasi untuk berkembang.

Hubungan antara Konsep Diri dan Prestasi Sekolah Anak dengan konsep diri positif cenderung berprestasi lebih baik di sekolah karena percaya pada kemampuannya. Sebaliknya, anak dengan konsep diri rendah mungkin kurang percaya diri, menghindari tantangan, dan kesulitan mencapai prestasi.

Upaya Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Konsep Diri Orang tua dan guru bisa membentuk konsep diri yang sehat dengan memberikan dukungan, pujian, dan membiarkan anak mencoba hal-hal baru. Memberikan pujian yang jujur atas usaha anak, bukan hanya hasilnya, membantu anak merasa dihargai.

B. Perkembangan Emosi
Pengertian Emosi Emosi adalah perasaan intens yang dihasilkan sebagai respons terhadap rangsangan, seperti senang, sedih, takut, dan marah. Emosi mempengaruhi cara individu merespons dan beradaptasi dengan lingkungannya.

Karakteristik Perkembangan Emosi Perkembangan emosi dimulai dari emosi dasar pada bayi seperti senang atau marah, dan seiring bertambahnya usia, individu mulai memahami dan mengendalikan emosinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun