Â
Ada yang menarik ketika saya berkunjung ke pasar malam di Kota Sumedang. Jika biasanya Sumedang terkenal dengan tahu sumedang maupun ubi cilembu, kali ini saya bertemu dengan salah satu hal yang tak kalah menarik lainnya yaitu kuda renggong.Â
Musik dangdut mengiringi 2 pasang kuda yang menari-nari seraya ditumpaki anak-anak kecil. Sorak warga yang menonton juga gemerlapnya perhiasan membuat saya penasaran akan pertunjukan ini. Jadi, apa sebenarnya kuda renggong ini?
Kuda renggong merupakan seni pertunjukan kuda yang berasal asli dari Sumedang. Kata renggong sendiri artinya kamonesan yaitu keterampilan. Kuda dilatih keterampilannya dalam ‘menari’ mengikuti irama musik kendang untuk dipertunjukan sebagai hiburan warga.Â
Bentuk kesenian ini berupa helaran atau pawai yang menurunkan 1 hingga 4 kuda. Kuda berumur 20 bulan diseleksi bakatnya untuk mengikuti pelatihan, hanya kuda yang lolos seleksi dapat diangkat menjadi kuda renggong.Â
Pelatihannya sendiri berlangsung selama 5 bulan hingga kuda dapat melakukan pertunjukan. Jenis lain dari kuda renggong adalah kuda silat, yaitu kuda yang dapat melakukan atraksi seperti memberi hormat, berdiri tegak dan berbaring.Â
Kuda silat iini dipelopori oleh seniman kuda Wangkin Kiwari yang pada akhirnya popular dan memiliki  reputasi di Kabupaten Bandung dan juga Kabupaten Majalengka.Â
Musik pengiring kuda renggong dibuat sederhana dan tradisional pada pertunjukan-pertunjukan kecil dan dibuat lebih canggih dengan alat musik modern di pertunjukan-pertunjukan kelas festival.Â
Kuda renggong sendiri biasanya muncul disaat acara seperti arak-arak khitanan, hari besar, penyambutan tamu, maupun dipanggil untuk memeriahkan festival dan pasar malam. Kepariwisataan Sumedang sendiri menggelar atraksi tahunan setiap tanggal 29 September.
Asal mula kuda renggong dapat dilacak asal mulanya dari tahun 1910. Berawal dari keberadaan seorang anak laki-laki yang namanya Sipan (Eyang Sipan), ia berasal dari Dusun Cibuburuk, Kec. Buah Dua, Kabupaten Sumedang. Sipan menjadi seorang anak yang selalu penasaran dengan kuda, ia selalu mengamati bagaimana kuda bergerak dan berirama dari kepala hingga kaki.Â