Akuntansi mengacu pada mekanisme untuk memelihara dan menyimpan catatan transaksi dan peristiwa serta analisis dan interpretasinya. Ini juga mencakup persiapan akun akhir, yaitu akun perdagangan dan laba rugi dan neraca, pada akhir tahun buku. Hal ini berkaitan dengan interpretasi informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada penggunanya. Akuntansi adalah seni atau ilmu - dibahas di bawah ini:
Akuntansi adalah seni
Seni mengacu pada metode bekerja secara sistematis untuk mencapai beberapa tujuan. Seni membutuhkan keterampilan, pengetahuan, dan praktik tertentu.
Akuntansi adalah seni karena pembukuan akun dipertahankan pada sistem yang dicapai melalui beberapa asumsi atau penilaian pribadi. Ini adalah mata pelajaran praktis yang melibatkan keterampilan, pengetahuan dan latihan teratur. Praktek rutin memelihara catatan membuat akuntan terampil dan berpengalaman.
Akuntansi adalah ilmu, tapi bukan ilmu murni
Sains adalah kumpulan pengetahuan yang sistematis berdasarkan eksperimen dan pengamatan berulang dan membangun hubungan sebab dan akibat.
"Akuntansi adalah ilmu pencatatan dan pengklasifikasian transaksi dan peristiwa bisnis, terutama yang bersifat keuangan, dan seni membuat ringkasan, analisis, dan interpretasi penting dari transaksi dan peristiwa tersebut dan mengkomunikasikan hasilnya kepada mereka yang harus membuat penilaian."
Akuntansi adalah ilmu karena melibatkan prinsip-prinsip tertentu yang berlaku secara universal. Hal-hal yang didokumentasikan dalam buku ini didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu. Ini terdiri dari konsep, konvensi, aturan, dan prinsip. Namun, hubungan kausal belum ditetapkan. Hal ini menjadikan akuntansi sebagai ilmu daripada ilmu murni.
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah-istilah seperti ekonomi seni dan ekonomi budaya semakin banyak digunakan di masyarakat barat, terutama mereka yang memiliki warisan budaya yang kaya. Apa yang relatif kurang dibahas adalah semacam, seolah-olah, pendekatan 'mikro', terfokus pada isu-isu manajerial pada tingkat organisasi budaya tunggal.Â
Ini adalah keadaan yang agak aneh, mengingat bahwa tekanan untuk efisiensi dan pengurangan sumber daya cenderung berdampak besar pada tingkat tertentu. Sebagai bagian dari kongres tahunan Asosiasi Akuntansi Eropa pada Mei 1999, sebuah simposium diadakan tentang hubungan antara Akuntansi dan Seni, diskusi yang disajikan di sini.Â
Kontribusi editor (Luca Zan) meneliti elemen yang mungkin menarik dalam mempelajari akuntansi untuk seni. Kemudian ada kontribusi dari Anthony Blackstock, Direktur Keuangan British Museum, anggota profesi akuntansi dan orang pertama yang memegang jabatan ini dalam sejarah panjang organisasi. Mr G. Cerutti, General Manager Centre Pompidou,Â
