Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budaya, tradisi, dan keindahan alamnya. Salah satu tempat yang menyuguhkan keindahan alam dan kekayaan budaya adalah Banten. Banten salah satu provinsi yang memiliki ratusan kasepuhan adat, salah satunya masyarakat kasepuhan adat Desa Citorek. Desa Citorek berada di kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Desa ini merupakan bagian dari masyarakat adat kasepuhan yang masih memegang erat tradisi nenek moyang. Tidak hanya memikat dengan keramahan penduduknya, Citorek juga menawarkan keindahan alam menakjubkan serta atraksi wisata budaya yang unik, menjadikannya destinasi istimewa di Tanah Jawara.
Keindahan Alam Desa Citorek
Pertama menginjakkan kaki di Desa kasepuhan masyarakat adat ini kita akan langsung terkesima dengan keramahan dan kehidupan warganya yang bersahaja. Wilayah adat kasepuhan Citorek terdiri atas lima Desa yakni  Citorek Tengah, Citorek Timur, Citorek Barat, Citorek Kidul, dan Citorek Sabrang (Kompas.com-19/09/2019). Masyarakat Citorek merupakan masyarakat adat yang lebih terbuka dengan dunia luar dibandingkan dengan masyarakat Baduy.
Desa ini sendiri merupakan Desa yang menyuguhkan atraksi wisata budaya, selain kaya akan tradisi dan budaya Desa ini juga amat kaya akan keindahan alamnya yang masih terjaga. Â Citorek di Tanah Jawara ini menyuguhkan destinasi wisata unik salah satunya Gunung Luhur atau dikenal dengan Negeri di Atas Awan.
Puncak Gunung Luhur berada di ketinggian 1.037 Mdpl, suhu rata-rata tahunan di sini mencapai 22 0C (travel.detik.com-23/09/2019). Bagi pelancong yang ingin datang ke sini tidak perlu khawatir karena aksesnya cukup mudah, jalan cukup lebar, dan bisa menggunakan mobil. Tidak semua tempat bisa memiliki pesona hamparan awan ala Negeri di Atas Awan, rasanya kita akan benar-benar beruntung bisa menapakkan kaki di sini. Keindahan samudera awan memiliki pesona tersendiri bagi para wisatawan, meski demikian pemandangan indah ini hanya bisa dinikmati pada waktu tertentu saja. Waktu terbaik untuk menikmati sunrise di sini yaitu antara pukul 5 sampai 7 pagi.
Destinasi berikutnya adalah situs Cibedug, situs ini masih berada dalam satu kawasan dengan Gunung Luhur. Jalur yang ditempuh cukup kecil melewati jalan setapak yang terjal, tapi pemandangan pepohonan rindang disekelilingnya membuat rasa lelah hilang. Situs Cibedug berbentuk bangunan punden berundak yang diperkirakan dibangun pada masa kehidupan manusia sudah mulai menetap, bercocok tanam, dan beternak.
Terdapat sebuah batu yang menjadi bagian dari  Situs Cibedug yang menarik perhatian yaitu sebuah batu yang dijaga oleh seorang juri kunci yang biasa dipanggil dengan sebutan Olot. Menurut Olot batu tersebut dipercaya dapat mengabulkan setiap keinginan hanya dengan memeluk batu dan melempar koin.
Tradisi dan Budaya Adat Citorek
Selain keindahan alamnya, tradisi adat dan budaya  Citorek sangat menarik perhatian salah satunya adalah alat musik  angklung. Angklung merupakan alat musik tradisional yang memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Lebak Banten tak terkecuali di Citorek ini. Angklung dipentaskan bersama dengan alat musik tradisional lainnya yaitu gambang, dogdog lojor, saron, kendang, goong, dan kecrek. Angklung bagi masyarakat Citorek dianggap sebagai kesenian yang sakral dan legendaris. Pertunjukkan angklung biasanya hanya ditampilkan pada acara tertentu saja, seperti penanaman padi, acara ritual tahunan, dan acara adat tertentu.
Berkunjung ke Desa adat kasepuhan Citorek rasanya tidak lengkap jika belum menyaksikan tarian khas di sini. Mayoritas warga yang hidup dari pertanian ikut mempengaruhi tradisi dan kesenian di Desa ini. Salah satunya disebut dengan gegenek yang merupakan bagian dari kegiatan panen. Para ibu menumbuk padi sambil menembang diiringi alat musik goong gede. Tarian gegenek dibawakan untuk mengungkapkan rasa syukur pada Tuhan YME, tidak ada aturan khusus dalam membawakan tarian ini, para penari cukup mengikuti alunan alat yang dimainkan.
Yuk! Kita bisa berkunjung ke Desa Citorek Lebak Banten dengan segala keindahan alam dan keunikan adat serta budayanya. Tunggu apalagi ini bisa menjadi pilihan utama liburan keluarga dan juga bersama sahabat tercinta. Tapi ingat kita harus menjaga kebersihan, keaslian budaya, dan menghormati adat istiadat kasepuhan Citorek, jangan sampai terkotori oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab demi tetap menjaga sektor pariwisata di tanah jawara. Â