Mohon tunggu...
Syairah umi zahara
Syairah umi zahara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya tertarik dibidang kesehatan dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Mikroplastik pada Ekosistem Laut: Masalah Global yang Terus Berkembang

5 Mei 2024   21:00 Diperbarui: 5 Mei 2024   21:05 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa dekade terakhir produksi plastik meningkat secara eksponensial, sehingga menyebabkan akumulasi limbah plastik di lingkungan. Produksi plastik global diperkirakan mencapai 320 juta ton setiap tahun, dengan 40% di antaranya berupa produk sekali pakai seperti kantong plastik. Jika tidak dikelola dengan benar, limbah plastik biasanya mengalir ke laut melalui sungai karena kebanyakan jenis plastik memiliki berat jenis yang memungkinkan mereka mengapung atau melayang di air. Akumulasi plastik di laut menjadi masalah lingkungan serius yang perlu segera diatasi.

Penggunaan plastik dan bahan lain yang mengandung plastik secara tidak sadar telah menyebabkan akumulasi sampah plastik di lautan, akibat kurangnya pengelolaan sampah yang efektif. Plastik tidak dapat terurai sepenuhnya, namun hanya akan terfragmentasi menjadi partikel yang lebih kecil biasa disebut sebagai mikroplastik melalui proses fisika atau kimiawi, yang kemudian dapat tertelan oleh hewan dan organisme laut lainnya, dan akhirnya masuk ke dalam rantai makanan.

Darimana sih sumber mikroplastik itu?

Mikroplastik dapat berasal dari berbagai sumber, berupa produk sekali pakai seperti kantong plastik. Plastik yang lebih besar dapat terfragmentasi menjadi partikel yang lebih kecil karena paparan sinar matahari, aksi mekanis, dan cuaca. Selain itu, beberapa produk seperti pasta gigi dan produk kosmetik, mengandung mikrobutiran plastik yang secara langsung memasuki sistem pembuangan limbah. Mikroplastik kemudian masuk ke dalam ekosistem laut melalui limpasan air hujan, aliran sungai, dan pembuangan limbah langsung ke laut.

Apasih dampak dari mikroplastik ini?

Mikroplastik yang masuk ke laut berisiko dikonsumsi oleh manusia melalui konsumsi spesies laut yang terkontaminasi, yang dapat menimbulkan potensi risiko kesehatan serta menyebabkan paparan bahan kimia beracun. Mikroplastik sering mengandung atau menyerap bahan kimia beracun seperti pestisida dan logam berat, yang dapat menyebabkan efek berbahaya pada rantai makanan laut.

Mikroplastik dapat masuk ke tubuh manusia melalui dua cara yaitu dengan transfer primer (langsung dari lingkungan ke tubuh manusia dalam bentuk inorganik) dan transfer sekunder (melalui rantai makanan dengan mengonsumsi organisme yang terkontaminasi mikroplastik). Transfer primer dapat terjadi melalui sistem pencernaan (digesti) dan pernapasan (inhalasi), sedangkan transfer sekunder biasanya terjadi melalui pencernaan. Transfer primer terutama terkait dengan konsumsi air minum yang tercemar mikroplastik. Setelah tertelan, mikroplastik dapat terserap ke dalam aliran darah dan menyebar ke jaringan dan sel, berpotensi menyebabkan berbagai efek samping terhadap kesehatan seperti kanker. Selain itu, konsentrasi mikroplastik yang tinggi dalam lingkungan laut juga dapat mengubah struktur dan fungsi ekosistem, mengurangi keanekaragaman hayati, dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan mikroplastik?

Perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah mikroplastik yang mencakup pengurangan produksi plastik, pengolahan limbah yang lebih baik, dan kesadaran masyarakat tentang dampak lingkungan plastik. Beberapa strategi untuk mengurangi dampak mikroplastik diantaranya yaitu:

  • Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan daur ulang.
  • Mengembangkan produk alternatif yang ramah lingkungan.
  • Menerapkan sistem pengolahan limbah yang lebih baik untuk mencegah mikroplastik memasuki lingkungan.
  • Melakukan penelitian lebih lanjut tentang dampak mikroplastik dan cara mengurangi efeknya pada ekosistem dan kesehatan manusia.

Mikroplastik merupakan masalah global yang terus berkembang dengan dampak signifikan pada ekosistem laut dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, mari kita mengelola serta mengurangi penggunaan plastik dan menjaga ekosistem laut untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun