Implikasi langsung terhadap peningkatan pertumbuhan penduduk adalah makin meningkatkan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat, sementara potensi sumber daya alam di darat yang kita miliki sangatlah terbatas.Â
Hal tersebut mendorong kita pemuda kampung biatan ulu, tertarik megelola lahan daratnya dengan penuh inovasi, dimana sesuai kebutuhan pasar yang menginginkan mutu sebuah komoditi pertanian yang unggul, keaktifan masa muda mereka berkumpul menghasilkan perubahan pemikiran yang tadinya hanya ngumpul ramai saja, kini mereka merasa harus bermanfaat untuk kampungnya.Â
Salah satu dari pemuda kampung biatan ulu bernama Yusuf, mencoba memenuhi peran sebagai Ketua kelompok petani lada yaitu Pengurus ICS (Internal Controlling System) / Penjaminan Mutu Lada dari hasil-hasil panen petani lada petani yang memiliki kebun lada di dalam Kampung Biatan Ulu.Â
Keseriusan mereka mempertimbangkan harga lada kering yang kian menurun, dimana kisaran harga Biji Lada Kering sekitar Rp. 40.000 - 50.000 /kg sedangkan harga lada yang masih kondisi biji basah, kisaran antara Rp 10.000 - 15.000 / kg. Ini dilihat dari kondisi biji basah yang masih hijau dan biji masak di tangkai pada saat panen di pohon.Â
Dari sekian banyaknya kebun pohon lada dalam kampung mereka hanya beberapa saja yang dapat dipanen serentak, ini karena usia pohon lada yang kian sudah mulai tua, hasil wawancara pemuda kepada petani lada, bahwa mereka pernah menjual biji lada putih kering hingga kisaran Rp. 70.000 - 100.000.Â
Sehingga pemuda memirkan bahwa kemungkinan hal ini akibat permainan dari tengkulak/pengepul lada yang membeli dengan menjelaskan kualitas lada putih kering sesuai mutunya, tanpa menerangkan lebih jelas lagi kriteria mutu yang tepat untuk harga yang baik.Â
Kini kelompok Pengurus ICS Lada yang dipimpin oleh pemuda kampung Biatan ulu, dapat menerapkan penjaminan mutu lada secara baik, dengan kualitas mutu dikelompokkan sesuai harganya masing-masing, dan mereka juga telah menerapkan proses pengelolaan secara Home Industri, dimana salah rumah warga digunakan untuk memproses lada menjadi Lada Biji Kering dengan 2 jenis produksi yaitu produksi Lada Putih dan Lada Hitam, kini pemuda juga memiliki kelompok yang terdaftar sebagai mitra kelompok usaha pemerintah dalam kampung, bernama Kelompok Usaha Lada Biatan Ulu. Keterangan, Yusuf (Ketua Kelompok ICS dan Kelompok Usaha Lada Biatan Ulu).
Para pemuda juga sangat aktif mendampingi organisasi kelembagaan penggiat lingkungan yang mendampingi masyarakat kelola sumber daya alam potensi dalam kampung Biatan Ulu tersebut, ada berbagai kegiatan pendampingan yang dijalankan oleh beberapa organisasi yaitu seperti budidaya lebah madu, penguatan potensi wisata kampung dan sebagainya dalam memenuhi permintaan pasar.Â
Mereka juga membuat sebuah usaha cendera mata sebagai ole2 parawisatawan yang berkunjung dalam kampung tersebut seperti wisata Permandian Air Terjun, Mata Air dan pembuatan tas berbahan Rotan.Â
Bidang Pariwisata pengembangan seperti ekowisata harus menjadi pilihan utama. Kebijakan pembangunan cenderung lebih mengarah kepada kebijakan "produktivitas' dengan maksimalkan hasil pemanfaatan sumber daya alam tersebut. Hal yang penting dalam pelaksanaannya adalah seperti aspek ekologi, Â aspek sosial ekonomi, aspek sosio kultural.