Mohon tunggu...
Syaikhu Aliya Rahman
Syaikhu Aliya Rahman Mohon Tunggu... Sejarawan - Penggiat sastra, maniak film dan traveler

Penulis sering menulis di laman berita online beritajatim.com

Selanjutnya

Tutup

Music

"Ita Itu", Kisah Perjalanan Band Indie yang Eksis di Komunitas Penikmat Musik Tuban

8 Maret 2020   21:01 Diperbarui: 8 Maret 2020   23:20 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ita Itu, nama band satu ini mungkin masih asing terngiang di telinga kalian yang berada di luar wilayah Tuban. Meskipun demikian, band asal Tambakboyo tersebut, beberapa bulan belakangan ini menjadi perbincangan hangat bagi kalian penikmat musik indie yang berdomisili di kota berjuluk Bumi Wali khususnya di wilayah di Kec. Tambakboyo, terlebih bagi kalian yang aktif mengikuti event di komunitas-komunitas musik dan sering nongkrong di tempat-tempat anak muda kekinian di Tuban.

Pasalnya, pada awal kemunculan mereka, band yang terbentuk setahun lalu, tepatnya pada 31 Januari tahun 2019 itu, telah memiliki inisiatif untuk berkarya total, mereka tidak hanya pandai mengcover lagu seperti halnya musisi milenial belakangan ini, tetapi juga berhasil membuat beberapa lagu ciptaan sendiri, antara lain berjudul; aku mencintaimu, tenggelam dalam senyuman dan karya-karya lainnya yang dapat kita putar secara online di akun channel youtube; Ita Itu official.

Perjalanan karir personil Ita Itu bermula dari sebuah ikatan persahabatan di masa sekolah tingkat menengah kejuruan (SMK) di Kec. Tambakboyo, antara masing-masing personil yaitu Syafi'in/Bandong (vocal), Khoir (gitar), wawan (gitar)/ Afa (sekarang), dan Hudi/Nyek (kajon) kebetulan mempunyai hobi dan selera ganre musik yang sama, hingga ketika disela-sela kesibukan, beberapa kali mereka sempatkan mengasah bakat bermusiknya dengan mengunjungi studio musik terdekat, namun inisiatif untuk berkarier di dunia band musik secara professional mulai muncul setelah mereka tamat.
Cerita itu bermula ketika salah satu personil dari mereka mempunyai iktikad baik agar persahabatan mereka tetap langgeng guna memupuk tali silaturahmi antar sesama alumni, serta memikirkan supaya pertemuan tersebut tidak hanya sebatas rasan-rasan tetapi juga dapat menciptakan hal-hal produktif secara kolektif, iktikad tersebut disambut positif oleh personil-personil lain. Alhasil, munculah sebuah solusi dari problem-problem tersebut. 

Mereka memutuskan untuk membuat sebuah band beraliran pop akustik, ganre tersebut mereka ambil karena terinspirasi dari salah satu band tanah air yaitu Letto.

Seiring berjalannya waktu, mereka dilirik oleh salah satu sahabat dekatnya yang melihat potensi mereka, ia menyayangkan potensi yang mereka miliki hanya sebatas hobi tanpa ada sebuah wadah yang dapat membuatnya berkembang. Pria flamboyan yang sering disapa Bang Fathul Jawadi tersebut membujuk ke-empat sahabatnya untuk ikut andil di dalam salah satu event yang saat itu akan digelar oleh BUKA SUARA, yaitu sebuah komunitas musik yang digagas oleh pemuda-pemuda warkop KPK sebagai wadah aspirasi bagi musisi dan pemuda yang menggeluti di bidang kesenian se-kecamatan Tambakboyo.

Di sela membangun karier bermusiknya, ke-empat musikus tersebut sempat mengalami kebingungan dalam menentukan nama yang cocok sebagai sebuah simbol dan identitas mereka, seperti halnya band-band lainnya, ada beberapa band yang mengambil nama dari peristiwa yang tidak terduga, begitu pula nama "Ita Itu", nama itu secara tidak sengaja nyeletus dari mulut salah satu sahabat yang mereka ajak rembugan bernama Aan, sebelumnya tersemat beberapa calon nama yang dirasa cocok untuk band ini, tetapi salah satu temannya tersebut spontan melontarkan kata "Ita Itu", karena merasa nama-nama tersebut terlalu berlebihan dan filosofis bagi band mereka.

Kata "Ita Itu" sendiri sering diucapkan oleh masyarakat Jawa, khususnya Jawa Timur di sekitar wilayah pantai utara (pantura) termasuk Tuban yang bermakna sok-sokan atau (suka bermacam-macam). Meski konotasi nama tersebut buruk, namun mereka mengambilnya dari bagaimana kata itu muncul, secara tidak diduga-duga, begitupun harapan ke-empat personil Ita itu yang merasa apa yang telah mereka dapat sekarang ini, atas dasar ketidak sengajaan dan coba-coba.

"Alhamdulillah, karya kami sekarang sudah banyak dinikmati oleh masyarakat Tuban, semua itu atas dasar coba-coba, dan saya tidak menyangka jika banyak yg mengapresiasi kita, ihtiyar kita sebatas latihan rutin dan selebihnya doa, masalah relasi dalam berkarir saya tidak menyangka akan seluas itu, tak lupa terimakasih kepada Buka Suara dan teman-teman yang tergabung dalam crew Ita Itu," ujar Syafi'in vokalis Ita Itu.

Suasana Ita Itu saat perform di salah satu acara di Kab. Tuban
Suasana Ita Itu saat perform di salah satu acara di Kab. Tuban
Perjalanan Ita Itu sendiri bukan tanpa hambatan, di agenda manggung yang lumayan padat saat itu, di waktu yang sama mereka dihadapkan dengan keputusan salah satu personil yaitu Wawan yang mengundurkan diri karena ingin fokus dengan dikarier yang sedang ia geluti, problem internal tersebut segera teratasi dengan bergabungnya Afa sebagai gitaris menggantikan peran Wawan.

Hingga kini band tersebut telah berhasil melahirkan kurang lebih sembilan lagu dan telah mereka nyanyikan di event-event di Tuban seperti BUKA SUARA, Expo Hari Santri yang bertempat di alun-alun, JIMAT (Jannatul Maiyah Tuban) dan Bazar Sayur Hidroponik, rencananya, jika tidak ada kendala yang berarti, dalam waktu dekat mereka akan merilis sebuah album perdana dan penggarapan video live season untuk kita nikmati di channel youtube mereka.

"Ita Itu adalah salah satu member di komunitas musik BUKA SUARA, mereka terus berkarya dan berkarya terus selama semangat muda masih membara, mari kita berkarya dengan kolektif, karena bagi saya hidup tanpa teman bagaikan berperang tanpa senjata," tambah Syafi'in.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun