Gambar Kereta Api dari @KAI121
Entah saya yang kurang tahu atau bagaimana tentang yang terjadi sebenarnya, namun hal aneh bin ajaib, terjadi di depan mata saya. Apa itu? Ketersediaan tiket untuk mudik lebaran, secara sim salabim, hanya dengan batas waktu setengah jam saja dari pembukaan pada pukul 00.00 WIB, ribuan tiket langsung ludes.
Ceritanya bagaimana? Begini. H-90 sebelum tanggal 25 Juli 2014, yakni tanggal 26 April pukul 00.00 WIB, saya bersama dengan teman saya menunggu untuk membeli tiket secara on-line. Kami berdua menunggu di depan layar komputer untuk membuka situs resmi kereta api. Rute mudik yang saya pilih adalah Jakarta-Purwokerto. Dengan rincian seperti ini:
1.Pasar Senen-Purwokerto
Kereta Ekonomi : Dari Pasar Senen terdapat 6 kereta ekonomi. Satu kereta ekonomi berisikan 106 penumpang. Berarti asumsikan kalau kereta api mengangkut hanya 6 gerbong saja, berarti sekali jalan satu kereta ekonomi mampu membawa 636 orang. Dengan jumlah kereta ekonomi 6 per hari-nya, maka 6 x 636 = 3816 orang!
Kereta Bisnis : Rute Jakarta-Purwokerto di stasiun Senen terdapat 5 kereta (Sawunggalih Malam, meskipun ada yang eksekutif, saya hitung saja masuk ke dalam bisnis, toh jumlah kursi sama, seat 2-2). Satu gerbong bisnis berjumlah 64 orang. Asumsikan kereta api bisnis ini mengangkut hanya 6 gerbong saja, maka sekali jalan satu kereta bisnis mampu mengangkut 384 orang. Kesimpulannya, 5 x 384 = 1920 orang!
Jadi dalam sehari, tanggal 25 Juli 2014, rute Jakarta-Purwokerto di stasiun Senen mencapai 5736 orang
2.Jakarta Kota-Purwokerto
Rute Jakarta-Purwokerto dari Jakarta Kota hanya terdapat kereta ekonomi, yaitu Serayu Pagi, Gaya Baru Malam dan Serayu Malam. Seperti asumsi diatas, bahwa satu gerbong ekonomi adalah 106 orang. Perkiraan terendah saja, satu kereta hanya membawa 6 gerbong saja. Maka 106 x 6 x 3 = 1908 orang!
3.Gambir-Purwokerto
Rute Jakarta-Purwokerto, dari Gambir ini terdapat 7 baik kereta bisnis dan eksekutif. Satu gerbong kereta eksekutif mampu memuat 50 orang. Dengan asumsi bahwa satu kereta hanya membawa 6 gerbong saja, maka 50 x 6 x 7 = 2100 Orang!
Berdasarkan jumlah dari ketiga stasiun tersebut, rute Jakarta-Purwokerto dst-nya, dalam tanggal 25 Juli2014 se-minimalnya mampu membawa 5736 + 1908 + 2100 = 9744 orang! (padahal saya hanya mengambil seminimal mungkin, karena pada hari normal saja, satu rangkaian kereta terdapat 7-8 gerbong penumpang!).
Lalu kemana jumlah tiket tersebut, yang langsung ludes dalam hanya waktu setengah jam dari pembukaan pada pukul 00.00 WIB? Apakah orang-orang yang berfikiran dengan saya itu banyak, yaitu menunggui di depan layar? Nunggu di alfamart/indomaret? Atau bahkan menginap di stasiun? Atau ada permainan orang dalam/calo? Entahlah, untuk kemungkinan terakhir semoga tidak.
Bagaimana nih pak Ignasius?
Salam,
-sya27april2014-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H