Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selamat Datang Ujian Nasional Selamat Tinggal ANBK

3 Januari 2025   20:30 Diperbarui: 3 Januari 2025   20:30 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikdamen Abdul Mu'ti dan Nadiem Anwar Makarim saat serah terima jabatan (detikcom)

Namun, keberadaan UN juga tidak lepas dari kritik. Sistem ini dinilai terlalu fokus pada hasil akhir dan mengabaikan proses pembelajaran. Banyak siswa merasa tertekan karena UN menjadi penentu utama kelulusan. Tekanan ini sering kali mengganggu kesehatan mental mereka.

Selain itu, tidak semua daerah memiliki akses yang sama terhadap fasilitas pendidikan. Sekolah di daerah terpencil seringkali kekurangan sumber daya, sehingga siswa di sana sulit bersaing dengan siswa dari daerah yang lebih maju. Akibatnya, UN dianggap kurang adil karena tidak memperhitungkan kesenjangan ini.

Era Tanpa Ujian Nasional: Lebih Baik?

Setelah UN dihapus, sistem pendidikan Indonesia bergeser ke arah penilaian berbasis portofolio dan ujian sekolah. Banyak pihak menilai pendekatan ini lebih manusiawi karena menilai siswa secara holistik, termasuk melalui proyek, tugas, dan kegiatan harian.

Tanpa UN, tekanan terhadap siswa sedikit berkurang, dan mereka dapat lebih fokus pada pembelajaran jangka panjang. Guru pun memiliki fleksibilitas dalam menyusun materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Namun, di sisi lain, tanpa UN, ada kekhawatiran mengenai kesetaraan standar pendidikan di seluruh Indonesia. Sistem penilaian berbasis sekolah seringkali berbeda antar wilayah, sehingga sulit untuk menilai sejauh mana kualitas pendidikan secara nasional.

UN menggantikan ANBK (Melintas.Id)
UN menggantikan ANBK (Melintas.Id)

Perspektif Siswa, Orang Tua, dan Guru

Sebagai siswa, keberadaan atau ketiadaan UN memberikan pengalaman yang berbeda. UN memberikan tujuan yang jelas, namun juga tekanan besar. Tanpa UN, siswa merasa lebih leluasa, tetapi kadang kurang terarah karena tidak ada standar nasional yang harus dicapai.

Orang tua, di sisi lain, sering merasa lebih nyaman tanpa UN karena anak-anak mereka tidak terlalu tertekan. Namun, beberapa orang tua juga khawatir bahwa tanpa UN, sulit untuk memastikan anak-anak mereka memiliki standar pendidikan yang cukup tinggi.

Dari sudut pandang guru, tanpa UN, mereka memiliki kebebasan lebih besar untuk mengajar sesuai kebutuhan siswa. Namun, guru juga menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa materi yang mereka ajarkan tetap relevan dan memenuhi standar nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun